Kamis, 30 September 2021

Anakku Co Ass On Line

 Tak ada rotan akar pun jadi
Tak ada rumah sakit co ass dimana pun jadi


    Memang zamannya sudah semuanya harus on line.Co Ass pun online. Kalau dahulu seorang dokter muda yang menjalani pendidikan profesi harus di dalam rumah sakit, apalagi dokter gigi yang memang langsung pegang pasien. Terkecuali dokter umum yang barangkali ada sekali waktu hanya memegang catatan untuk mengikuti kegiatan dokter pembimbingnya atau mungkin mengikuti dokter residen namun juga harus berada di dalam rumah sakit.

    Sebelum era covid sekarang ini sepertinya suatu hal yang mustahil untuk menjalani Co Ass tidak di dalam rumah sakit karena harus menghadapi pasien secara langsung. Kini Co Ass bisa dilakukan dari mana saja asalkan ada jaringan, ada sinyal dan kuota. semua lancar-lancar saja. Tok cer. Selayaknya kuliah dan sekolah daring tapi yaa sudah tentu beda esensinya dan beda lelahnya. 

    Co Ass atau pendidikan profesi bagi dokter muda dalam menjalankan aktivitasnya dibagi menjadi dua jika dilihat dari tempat. Itu yang aku tahu dari anakku yang kebetulan kuliah di UI. Ada yang disebut dengan lingkar dalam dan lingkar luar. Yang dimaksud lingkar dalam yaitu kegiatan harus dilakukan di rumah sakit UI karena rumah sakit pendidikan. Sedangkan lingkar luar yaitu kegiatan yang dilakukan di luar rumah sakit UI misalnya di RSCM atau di rumah sakit Tangerang..Untuk saat ini Co Ass online bisa dilakukan bagi dokter muda yang sedang menjalankan Co ass pada lingkar luar sedangkan lingkar dalam masih harus tetap dilakukan di rumah sakit UI.  

     Seperti yang sedang dijalani oleh anak ketiga ku saat ini. Dia mahasiswa profesi fakultas kedokteran gigi Universitas Indonesia. Ketika menjalankan Co Ass lingar dalam misalnya stase anak maka dia harus mendapatkan pasien anak-anak yang mempunyai masalah dengan giginya untuk dilakukan treatmen. Baik itu diobati, ditambal bahkan dicabut. Kalau di rumah sakit tidak ada pasien yang sesuai dengan kriteria yang diharuskan untuk dilakukan penanganan maka dia harus mencari pasien sendiri. 

    Namun setelah selesai lingkar dalam untuk sementara menunggu lingkar dalam yang selanutnya di antara dua lingkar dalam itu dia menjalaninya dalam lingkar luar. Untuk itu aku bisa menemaninya ketika Co Ass meskipun hanya lewat saja kan boleh yang penting tidak kelihatan karena harus on cam. Seringkali aku akan lewat penting tetapi ada aba-aba sebelumnya bahwa semua tidak boleh lewat dan tidak boleh berisik.

    Ketika Co Ass dilaksanakan di dalam rumah maka dia tidak akan keluar kamar. tetapi saat ini sungguh asyik memang dia melaksanakan Co Ass di dalam ruang keluarga hotel berbintang. Dia bisa tenang diskusi atau Co Ass on line bersama rekan dan dosennya. Sementara adiknya di dalam kamar asyik juga dengan daringnya sedangkan aku sendiri di balkon menikmati indahnya pantai dari lantai atas sambil mengajar secara daring.

    Sayang sekali anak sulungku tidak bisa tenang diam di hotel karena harus menjalankan tugas sebagai dokter interensip di rumah sakit bhayangkara. Namun demikian di sela-sela tugasnya dia masih sempatkan diri untuk menikmati indahnya pantai. Masih sempat berenang dan jalan-jalan menyusuri pantai. Yaa tentu saja setelah adiknya selesai diskusi. Malam hari baru dia balik ke kamarnya setelah kakaknya pulang tugas dan lanjut lagi diskusi kelompok dengan temannya. 

    Ada lagi yang aku sayangkan, aku teringat anak keduaku yang seharusnya ikut kumpul tetapi pekerjaannya tidak bisa ditinggalkan. Memang sih ada week end tetapi waktunya digunakan untuk mengambil studi S2 UGM di Jakarta. Sukses selalu anakku. Semoga selalu diberi kemudahan dan barokahnya ilmu yang diterima. Aamiin

Menikmati indahnya pantai senggigi

 Melakukan refresing itu sangatlah penting untuk mengembalikan kesegaran pikiran dan tubuh. 
Gunakan kesempatanmu sebelum datang sempitmu.

Gambar. Pemandangan pantai dilihat dari room lantai 3

      Sejak dua hari yang lalu tepatnya hari rabu tanggal 9 september 2021 aku dan keluargaku, suami dan tiga orang anakku menikmati waktu santai di pantai senggigi. Meski sebenarnya bukan waktunya untuk berlibur karena semua anggota keluarga tetap beraktivitas seperti hari kerja biasa. Namun ini hanya memenfaatkan kesempatan yang ada untuk refresing menghibur diri dari kepenatan dengan urusan sehari-hari.

    Kenapa aku bilang memanfaatkan kesempatan?                                                                                            Dua hari lalu suamiku ada kunjungan kerja dari kantor pusat Jakarta ke daerah sendiri. Sebenarnya sebelum ke Lombok, rombongan melakukan  kunjjungan kerja ke Labuhan Bajo dan Denpasar Bali tetapi suami langsung ke Lombok saja. Yach, itung-itung sambil pulkam karena suami bertugas di Jakarta. Bersama robongan yang terdiri dari komut, dua orang anggota dekom, sekretaris dekom dan 1 orang staf dekom mereka menginap di Sheraton Senggigi Beach Resort.   

    Aku pikir jarang-jarang nich ada kesempatan menginap di hotel bertaraf internasional yang gratisan. Tentu saja tipe kamar dulux yang disediakan oleh kantor dilengkapi dengan pantry dan ruang keluarga, lengkap deh pokoknya. Begitu suami vc memperlihatkan tipe kamarnya. Wow! Aku langsung tancap gas pergi bersama tiga orang anakku. Otomatis dengan menambah 1 kamar lagi donc dana pribadi tentunya. Masak harus ditanggung kantor juga ..he he  malu ah. Sementara suami melakukan pekerjaannya tetap bersama rombongan, aku juga bersama rombonganku menikmati indahnya pantai dari balkon kamar di lantai 3 sambil sesekali jalan-jalan menyusuri pantai..

    Ada yang sangat aku sayangkan. Sebelum berangkat ke hotel aku memindahkan rice coocker dan lengan kananku terkena uap air yang keluar dari lobang tutup. Dengan hati yang kecewa aku tidak diizinkan ikut berenang di pantai maupun di kolam renang oleh anakku yang dokter itu. Padahal aku sudah siapkan baju renang. Menurut anakku takutnya nanti pecah luka bakarku yang terlanjur menggelembung itu karena untuk disedot aku tidak berani. Ya udah, tanganku dibalutnya dengan kasa agar tidak kesenggol segala macam di sekitar.

    Tidak mau kalah, karena tidak bisa ikut renang maka aku memanjakan diriku dengan body spa. Ruangan spa yang langsung berhadapan dengan pantai dengan dinding kaca one way sehingg sambil dimassage aku bisa menikmati indahnya pantai pasir putih dan gemulai tarian ombak. Sebelum dilakukan tratmen enak sekali rendaman air bunga pada kaki yang pegal-pegal. Tidak ketinggalan segarnya minuman kunyi asam dingin sebelum treatmen dan minuman setelah treatmen.

Gb. Hamparan pasir putih dilihat dari dalam ruangan spa.

    Pantai senggigi yang begitu mempesona dengan ombaknya yang tenang. Daun kelapa yang melambai meniupkan angin pantai yang segar. Sejuk alami aku rasakan yang tidak seperti biasanya di rumah hawa sejuk berasal dari ac. Pantai dengan hamparan pasir putih yang selalu menjadi tujuan wisata oleh turis domestik maupun internasional. Mungkin di luar sana orang tidak mengenal lombok karena mereka banyak yang hanya mengenal Senggigi dan Gili Trawangan.

    Sore hari kita bisa menyaksikan sun set  sambil duduk-duduk menikmati jagung bakar. Siang hari kita bisa duduk di pantai dengan sajian sate bulayak dan minum air kelapa muda batok. Bulayak adalah sejenis lontong tetapi tidak dibungkus pakai daun pisang  melainkan dengan janur atau daun kelapa muda yang dililit memanjang. Bulayak itu  beda dengan bentuk ketupat. Jadi, bulayak itu beda bentuk dengan lontong dan ketupat tetapi rasanya sama. Sedangkan sate nya tidak ada di daerah lain karena itu adalah makanan khas daerah Lombok. Bukan sate bumbu kecap dan bukan sate bumbu kacang seperti sate Madura.

    Ternyata oh ternyata hari kemarin rombongan sudah balik ke Jakarta. Satu orang staf dekom saja yang masih tinggal untuk sementara waktu karena ingin jalan-jalan menikmati indahnya pantai-pantai di pulau Lombok. Termasuk juga suami tidak ikut balik ke Jakarta dan menemani staf untuk membeli oleh-oleh mutiara karena kebetulan Lombok adalah sentra produksi kerajinan perhiasan emas dan mutiara. Insya Allah sampai besok pagi aku dan anak-anak masih tinggal di hotel karena suami juga tidak balik ke jakarta untuk sementara menunggu bersamaan baliknya dengan anak ke tiga yang balik kuliah ke Jakarta. 

    

Jumat, 17 September 2021

Menulis Dalam Kesibukan

 


Resume ke                  : 25

Gelombang                  : 19

Tema                           : Menulis Dalam Kesibukan

Narasumber                 : Much. Khoiri

Moderator                   : Omjay

Penulis                         : Islamiyah

            Pelatihan belajar menulis bersama Omjay sudah sampai pada pertemuan ke 25. Malam ini lain dari biasanya karena biasanya penyampaian materi lewat Wag tetapi kali ini via zoom yang dipimpin langsung oleh Omjay. Temanya Menulis Dalam Kesibukan yang akan disampaikan oleh  penulis  buku best seller. Dosen UNESA.

            Narasumber kita Bapak Khoiri dosen dan penulis buku Universitas negeri Surabaya. New compasiana,com/much-khoiri. Kajian sastra dan budaya di unesa. Penggerak literasi dan penulis  buku. Di kampus sebagai dosen mengajar kajian sastra dan budaya dan menulis kreatif. Judul Buku Sapa Ora Sibuk (SOS) intinya adalah menulis dalam kesibukan

Siapa yang sebenarnya tidak sibuk? Jangankan yang bekerja, yang di jalanpun sibuk.  Ada yg sibuk membawa keluarganya masing- masing. Ada yang bawa hp. Bahkan melanggar lalulintas spun sibuk. Suportesr sepakbola sibuk menumpang kereta api mendukung,   tua muda sibuk…Tuhan maaf kami sedang sibuk itu judul buku yang ditulis oleh Ahmad Rifa’I Rifa’an. 



Selagi masih hidup maka kita sibuk. Jangan menyalahkan kesibukan, bahkan kita melamar pekerjaan berarti mencari kesibukan. Pertanyaannya kalau semua sibuk berarti harga mati kalau tidah sibuk berarti tidak  berguna. Apapun yang terkait dengan hidup mengandung kesibukan. Sehingga kesibukan bukan  alasan untuk tidak melakukan sesuatu.

Di balik kesibukan pasti ada kesempatan..seperti halnya dibalik musibah pasti ada hikmah. Kita perlu memanage kesibukan karena kita tidak bisa menghindar. Semua tergantung pada sikap kita.  Kita menganggapnya sebagai beban atau sebagai sesuatu yang alamiah sehingga harus dikelola sedemikian rupa. Dengan sikap yang baik maka lakukan kegiatan menulis.Nikmati saja kesibukan yang ada.


Bagaimana menyiasati kesibukan sehing tetap produksitf dalam kegitan menulis. Kita harus bisa menikmati kesibukan. Dinikmati saja. Kalau kita sudah berada pada taraf kesibukan. Makom menulis itu posisi kita pada tataran menulis. Kalau masih belajar itu syari’at menulis. Pada tahap awal masih dalam tahap belajar. Kalau sudah lama  jika muncul ide sedikit saja bisa menulis dengan bagus.

            Proses menulis harus selalu berjalan. Mengapa harus menulis. Ketika anda bicara maka anda hanya melintasi ruangan atau berada di dalam aula, tetapi ketika anda menulis maka akan mengema sampai bertahun-tahun atau berabad-abad, Menulis minimal 1 buku seumur hidup agar nantin bisa dibaca oleh anak cucu.


Di lingkungan biasanya lebih banyak orang yang bisa ceramah lbh dan sedikit yang bisa menulis. Mendidik diri untuk menulis dengan bagaiman menulis essay yang baik. catatan harian yang baik, kalau tidak bisa harus berguru pada orang yang bisa menulis. Misalnya 1 objek bisa ditulis dengan berbagai tulisan genre. Kalau melampaui target harus diberi reword. Kalau malas harus dihukum kalau targetnya kurang.

Jadi melatih diri untuk menulis juga bisa kita hadiahi diri kita sendiri. Perspektif kesibukan bermacam-macam, bisa menjadi beban dan bersifat alamiah. Orang yang menikmati kesibukan dengan menulis, ia seperti menempati sebuah tingkatan maqom sebagaimana maqom tasawuf dari syariat, hakikat dan ma'rifat.rah apa yang paling suka kita lakukan itu lah hadiahnya.

 


1.      Tetapkan niat

Tetapkan niat menulis, niat itu paling penting. Niat dapat menjadi daya tahan ketika ada godaan. Niat ada yang filosoifis dan ada yang pragmatis harus dapat uang. Narasumber kita Bapak Khoiri ketika masih muda niatnya preagmatis tetapi belakangan berubah karena kondisi ekomnomi sudah berbeda, tetapkan  niat supaya tetap kuat menjalankan menulis.



1.      Rajin membaca

Letakkan buku di semua tempat agar kelihatan dan lebih cepat untuk didapatkan ketika mau dibaca.




1.      Gunakan alat perekam

    Gunakan alat rekam kamera, kalau menarik cepret…bawa tas cangklong kecil untuk bawa catatan kecil supaya dapat membuka pikiran. Pikiran manusia seperti payung dan payung hanya bagus kalau dibuka kalau tidak dibuka tidak ada gunanya. Kalau ada masukan dari orang lain jadikan diri bodoh agar masukan orang bisa masuk ke dalam pikiran kita. Supaya memiliki ide yang bagus maka harus ada banyak akternatif ide.

 


1.      Tentukan waktu utama

Kita wajib tentukan waktu utama menulis, apakah siang atau malam kapan saja. Supaya punya keajegan dalam menulis. Pilih yag paling nyaman. Semua orang punya waktu 24 jam yang membedakan adalah yang bisa memanfaatkan waktu.

 



1.      Menulis di dalam hati

            Menulis di dalam hati d iperjalanan, apa saja yang dilihat, yang didengar langsung ditulis dalam hati. ketika sudah sampai tujuan tinggal ngetik saja. Atau ketika melakukan aktifitasapun datang ide langsung saja tulis.  Ide yang terbagus adalah ide yang datang kebetulan yang tidak disangka-sangka. Jadi segera ditulis di dalam hati.

 


1.      Menulis di waktu utama



    Ada catatan tertentu yang bisa ditulis setiap hari contohnya catatan harian. Terus saja menulis apa saja. Jangan menunggu datangnya ide yang bagus.

1.      Manfaatkan waktu luang

    Manfaatkan waktu luang setidaknya untuk berpikir tentang apa dan bagaimana menulis.Bisa ketika waktu istirahat sebelum mulai aktivitas di kantor lagi. Di sela-sela waktu luang kitab isa manfaatkan untuk menulis. 

1.      Menulis yang dialami

Apapun yang kita alami dan dimanapun itu bisa dijadikan tulisan. 


Menulis yang dirasakan

Menulis yang dirasakan itu identik dengan menulis bebas, seperti gaya curhat. Tulisan yang ditulis dengan perasaan yang baik akan bisa menyedot perasaan pembaca.


Menulis dengan riang


Menulis yang banyak


Membuat motto yang dahsyat

 Membuat motto dahsyat..ditulis di meja, di buku, diprint  Digambar yang bagus dipintu di hp di background. Itu bisa dijadikan penyemangat.

Menulis dengan doa









Kamis, 16 September 2021

Gerakan Literasi Sekolah dan Masyarakat

 


Resume ke                          : 23

Tanggal                                 : 1 September 2021

Gelombang                        : 19

Tema                                     : Gerakan Literasi Sekolah dan Masyarakat

Narasumber                       : Mr. Bams

Moderator                          : Maesaroh

Penulis                                 : Islamiyah

Malam perremuan ke 23 ini dua moderator akan berkolaborasi memberikan suguhan materi yang bergizi.  Moderator Ibu Maesaroh sang Blogger Millenial  membersamai Narasumber keren, yang sudah tak asing di mata kita semua. Gayanya yang khas ketika memandu acara, membawa siluet pesona yang memukau. Di Tim Om Jay  biasa disebut sebagai Bapak Mario Teduh, karena gaya menulisnya yang sarat dengan motivasi, membuat beliau begitu unik.

Sepak Terjangnya di dunia literasi patut di acungi jempol, menebar motivasi lewat sebuah literasi adalah kekhasan dari Bapak Bambang Purwanto, S.Kom. Meskipun kita sudah mengenal sang narasumber, namun tak lengkap rasanya jika kita tak mengenalnya lebih detail. Yok kita lihat CV narasumber pada link berikut: https://penamrbams.id/cv-bambang-purwanto/  yang bisa disajikan dalam gambar di bawah ini.



Mr. Bams akan berbagi pengalaman tentang gerakan literasi.  Sepanjang hidup beiau  tidak lepas dari gerakan literasi. Malam ini yang akan disampaikan adalah Gerakan literasi masyarakat dan gerakan lterasi sekolah. Tanggal 5 Oktober tahun 2011 bersama istri dan anak beliau mendirikan sebuah taman bacaan masyarakat  atau TBM yang diberi nama TBM ayah Salwa. Didirikan di rumah pribadi.

Nama ayah Salwa sebenarnya merupakan nama panggung ketika mendongeng  tahun 2003. Dari pendongeng ini yang merupakan cikal bakal gerakan literasi yang sedang dijalani sekarang. Dan setiap akan mendongeng beliau selalu mendahuluinya dengan menyanyi. Lagu  itu liriknya diciptakan sendiri yang menjadi jimat saat awal manggung di epan anak-anak.Menjadi pendongeng harus banyak membaca buku. Dengan banyak membaca buku membuat lebih banyak pengetahuan dan kosa kata.



Modal buku yang  dikumpulkan dari koleksi pribadi di tahun 2011 berjumlah 200 buku, kini jelang 10 tahun ada sekitar 6000 buku.TBM yang dibangun bersama di rumah pribadi menjadi tempat berkumpulnya anak-anak. Bila anak-anak datang ke rumah bisa sampai dapur penuh anak-anak yang membaca buku.

Dengan adanya TBM bisa mengajak masyarakat untuk gemar membaca. Tidak hanya itu kegiatan-kegiatan lain yang disenangi oleh masyarakat juga diselenggarakan. Berbagai pelatihan mulai dari yang sederhana, menggambar, mewarnai, belajar membaca, belajar komputer, internet sehat, motivasi sampai kewirausahaan dilaksanakan.

https://www.google.com/maps/place/TBM+AS+Lebakwangi/@-.0407779,107.6063948,17z/data=!3m1!461!4m5!3m4!1s0x2e68ebbab961d753:0xefcfae9e4958ed5!8m2!3d_7.0407779!4d107.6085835?hl=id

Raihan prestasi dari TBM adalah :

1. Juara 1 TBM Se Kab Bandung tahun 2013 dan 2014

2. Juara 2 TBM se Jawa Barat tahun 2013

3. Juara 1 TBM se Jawa Barat tahun 2014

4. Peraih Sabilulungan Award 2018 dari Bupati Kab Bandung, Bapak Dadang Naser

5. Juara 1 Keteladanan TBM SE Kab Bandung tahun 2019

            Gerakan Literasi Sekolah (GLS) SMP Taruna Bakti  kota Bandung. https://www.youtube.com/watch?v=ERfPc1VcRho

       Gerakan literasi SMP Taruna Bakti mulai 2015.

                Mengajak  ank-anak untuk membaca tidaklah mudah, meskipun di sekolah menengah ke atas  setiap pagi atau waktu senggang mengecek apakah mereka membaca di jam literasi. Sekolah kami mengambil 15 menit dari jam pertama tetapi karena kepsek konsen akhirnya memajukan jam belajar sekiolah yang tadinya masuk sekolah pukul 7,00 menjadi 6.45 menit .sampai sekarang meskipun masa oandemi.

            Di taruna bhakti membangung system dmdn awalnya mengecek siswa tiap aja jam kosong keliling kelas danb menanykan apakah mereka memvaca atau tidak. Sekarang sudah sistemnya digital jadi mereka sudah menginput di link yang sudah dsediakan. Link https://literasi.smp.tarunabakti.sch.id/

Banyak sekali penghargaan dari prestasi yang telah beliau raih. Ini salah satu dari banyaknya jejak digital Mr. Bams.

Beliau ingin mengajak seluruh peserta kelas menulis ini, agar tumbuh rasa cinta kepada gerakan literasi. Baik di sekolah, masyarakat dan keluarga. Di rumah beliau punya program literasi:

Jumat: Cek bacaan Al Quran

Sabtu: Berbagi kata

Minggu: Berbagi kalimat


Berkarya terus, cintai apa yang ada disekeliling kita dengan ilmu. Sumber ilmu salah satunya ada di buku. Hadirkanlah buku dimana saja. Bila setiap hari, bahkan setiap detik memberikan yang terbaik, semoga membuat kita selalu bahagia. Kekecewaan semoga tidaklah kita dapat bila waktu memang berakhir.

Sesungguhnya kehidupan ini abadi, hanya saja tempat yang berbeda yang akan kita singgahi. Dunia menjadi tempat seluas-luasnya untuk melakukan kebaikan apapun. Kelak kebaikan akan menjadi teman sejati yang membuat hidup akan indah ditempat berikutnya. Mari bergerak. Mari berkarya. Ajak siapapun untuk gemar membaca. Literasi sudah begitu luas.

Mr. Bams melalui voice notenya  dengan memakai suara keduanya sebagai Mario Teduh. berbagi semangat menulis karena sesungguhnya  menukis itu adalah kegitan yang super hebat. Tdk semuanya bisa menulis padahal ketika Sd itu bersusah payakh ingin menulis ,embaca tetapi setelah bisa  rasanya lupa kwembali mvalinuntuk membaca dab menulisj jadi dengan membaca dan menulis mudah2an peradaban manusia semakin panjang. Jejak digital akan semakin panjang.

Cara Mr. Bams mengumpulkan buku dari 200  menjadi 6000 buku  diperoleh berkat berjejaring dengan sesama komunitas melalui forum TBM. Juga dengan berbagai perguruan tinggi. Lewat medsos juga sangat membantu. Donatur buku: pribadi, keluarga, teman, murid, orang tua murid, Dinas Pendidikan, Dinas  Perpustakaan, Desa Lebakwangi, UNPAD, 1001 buku, sesame TBM, Bank Danamon, Perpuseru, dll.

Cara untuk menumbuh kembangkan membaca kepada anak-anak di era digital dengan memberi tauladan. MIsalnya dengan membaca Al Qur’an secara fisik meskipun sekarang banyak yang digital. Orang tua harus menyediakan waktu untuk membaca bersama di rumah. Sedangkan untuk menarik anak ke TBM bisa dengan membuat acara yang disenangi anak. Misalnya dengan lomba mewarnai, menggambar atau mengajak berdiskusi agar bisa melakukan kegiatan bersama di TBM.

Pesan Semangat. Saat keyakinan semakin kuat bahwa kehidupan ini ada yang mengatur, semoga selalu ada harapan yang ada di dalam hati dan pikiran. Harapan untuk menjadi manusia yang bermanfaat, Melakukan kebaikan denga napa yang kita miliki akan menjadi bekal menjalani hidup ini dengan bahagia.

Menulis di blog sebagai bentuk latihan menulis itu sangat luar biasa, teruskan dan teruskan.Ambil peranlah di sekolah dan di masyarakat untuk memajukan Gerakan literasi. Tersenyumlah karena Tuhan masih memberikan kesempatan berkarya. Bergeraklan untuk menyimpan jejak-jejak dengan indah agar tetap hadir sepanjang zaman.Kita bisa hilang karena waktu telah selesai, tapi jejak digital akan menjadi penyemangat untuk generasi selanjutnya, anak, murid, cucu dan seterusnya.




Minggu, 12 September 2021

Menulis Itu Mudah

 


    Memasuki  saat menjelang akhir pertemuan pada pelatihan menulis, kita jumpa lagi bersama moderator Sang Blogger Milenial Ibu Maesaroh. Sebelum mempersilakan narasumber untuk hadir ibu Maesaroh mengirimkan quotes untuk kita.







 Malam ini moderator membersamai narasumber hebat.  Seorang dosen dari IAIN Tulung Agung,  juga penulis 26 buku, seorang motivator, serta Penggiat Literasi. Pojok Literasi mulai beliau torehkan sejak 2003 dan tak pernah putus hingga sekarang.  Sangat inspiratif sekali menjadi beliau yang bernama Dr.  Ngainun Naim.

Selama ini ada kesan bahwa menulis itu sulit. Sebelum menulis kita sudah stress apalagi menulisnya. Jadi cara berpikir kita bahwa menulis itu sulit itulah salah satu faktor yang membuat kita itu kesulitan untuk menulis. Materi tentang MENULIS ITU MUDAH  kedengarannya begitu menggiurkan. Apa betul menulis itu mudah? Bukankah selama ini menulis itu sulit? Yok kita kunjungi dulu dua blog utama beliau.

https://www.spirit-literasi.id/2021/09/pangeran-diponegoro-proses-kreatif.html. Di dalamnya ada 434 artikel

Setelah membagikan link blog yang pertama secara tiba-tiba moderator Ms.Phia menggantikan ibu Maesaroh. Dan membagikan blog yang satunya lagi yang berisi 476 artikel.https://ngainun-naim.blogspot.com/2021/07/adab.html

Selain dua blog utama ini masih banyak lagi tulisan beliau di blog lain, di koran, portal, dan lainnya. Adanya dua blog dan tulisan yang tersebar di berbagai media merupakan salah satu dorongan yang bisa disampaikan oleh bapak Ngainum Naim bahwa menulis itu mudah bukan sesuatu yang sulit. Jangan mengawali sesuatu dengan mengatakan sulit maka akan sulit betul. Kita bangun mind set kita bahwa menulis itu mudah. Beriukut  ini adalah buku beliau yang  terbit awal tahun ini (2021).


 



Menurut bapak Ngainum Naim KUNCI MENULIS MUDAH yang nomor 1 adalah; MINDSET bahwa menulis itu mudah. Mari melakukan penegasan,  mari melakukan afirmasi ke dalam diri kita masing-masing.  Bilang pada diri kita baik dengan lisan atau tulisan.  Nyatakan bahwa menulis itu mudah, menulis itu mudah. Contohnya:  kumpulan dari yang ditulis atau  dinayatakan  dari ruang grup ini jika dikumpulkan maka akan menjadi tulisan.

Kedua adalah TEKAD YANG KUAT. Jadi orang menulis itu harus bersemangat. Jangan mudah menyerah. Belum menulis sudah bilang sulit. Jadi ya harus bertekad kuat. Ada hambatan dihadapi, diatasi. Sama dengan kita mengajar. Dulu, sebelum kita menjadi guru, bayangan kita tidak karuan. Kuatir nanti muridnya nakal. Kuatir ngajarnya tidak bener, dan setumpuk kekuatiran yang lain. Ini wajar semua orang mengalaminya,  tetapi bayangan itu tidak sesuai dengan kenyataan.  Buktinya  kita sudah mengajar berpuluh-puluh tahun dan sudah lupa dengan persoalan yang dibayangkan. Menulis itu bisa seperti itu. Orang yang jarang menulis itu bayangannya tidak karu-karuan  tapi kalau sudah biasa menulis bayangan itu hilang dengan sendirinya , yang tersisa adalah tekad.

Sejauh ini beliau sudah menulis sekitar 40 buku mandiri, 90 antologi, 30 kata pengantar, 50 artikel jurnal, dan ribuan esai. Apakah mudah menulisnya? Ingat kunci pertama: bangun mindset kalau menulis itu mudah. Jika sulit saat menulis? Ingat kunci kedua: miliki tekad yang kuat.  Kesulitan menulis itu akan teratasi dengan sendirinya.

Kunci ketiga adalah menulis yang diketahui. Jangan menulis sesuatu yang tidak kita ketahui. Caranya menulis hal-hal yang kita ketahui sehari-hari jangan membayangkan  mau menulis itu ingin sesuatu yang  langsung  bagus,  sesuatu yang  ideal nanti tdak akan jadi tulisannya. Kebanyakan  orang yang baru belajar menulis gagal menghasilkan tulisan karena baru mulai menulis sudah  memasang target yang  tinggi. Jadi menulislah hal-hal yang diketahui. Tulis saja kegiatan  harian kita, ceritakan saja. Itu sudah cukup bagus jika kita melakukannya rutin,  konsisten setiap hari itu akan memudahkan  di dalam menjalani proses menghasilkan karya tulis.

Kunci menulis mudah yang keempat adalah: banyak membaca. Seperti syarat wajib. Ibarat mata uang. Membaca itu satu sisi. Dan menulis itu sisi yang lain. Bapak Ngainum  mewajibkan  diri setiap hari membaca 10 halaman buku cetak. Kadang juga baca buku elektronik tapi jarang.  Orientasi membaca beliau adalah untuk paham bukan untuk hatam. Ada kosa kata baru ditandai dan dicari maknanya. Ada kalimat menarik distabilo. Karena ini menjadi modal untuk tulisan yang akan dihasilkan.

Orang yang rajin membaca tetapi tidak menulis itu ibarat pohon tumbuh subur tapi tidak berbuah. Orang yang rajin menulis tapi tidak membaca tidak akan bertahan lama karena tidak ada yang bisa ditulis. Membaca itu seperti menabung yang akan dikeluarkan secara otomatis saat menulis

Kunci kelima adalah JAM TERBANG. Contohnya sopir bus. Sopir bus yang sering dijuluki raja jalanan  berani ngebut karena sudah mengendarai bus itu ribuan kilometer. Sopir sudah hafal dengan setiap lekuk jalanan yang dilalui.  Begitu juga dengan penulis. Jadi kalau kita ingin mudah dalam proses menghasilkan karya harus praktek menulis sebanyak-banyaknya. Semakin sering menulis, semakin mudah. Kalau masih sulit menulis, itu berarti jam terbangnya perlu ditingkatkan. Caranya, Ya dengan praktik menulis. Grup menulis  itu penting. Ada banyak teori dan pengetahuan yang bisa diperoleh dengan ikut dalam grup menulis. Namun ikut grup bukan jaminan bisa menulis kalau kita tidak praktik menulis. Jadi mari praktik menulis. Prof. Dr. Kuntowijoyo pernah ditanya tentang  cara menulis. Beliau menjawab dengan 6 M: Membaca, menulis, menulis, membaca, menulis, dan menulis.

Selain kunci-kunci di atas adalah yang penting yaitu  bersyukur karena mendapat anugerah dari Allah untuk menulis karena tidak semua orang mau dan mampu untuk menulis. Ada yang mau tapi tidak mampu ada yang mampu  tapi tidak mau sehingga tidak bisa menghasilkan tulisan. Bagaimana caranya bersyukur? Dengan MENULIS. Jadi menulis itu merupakan wujud aktualisasi dari rasa syukur kita kepada Allah

KUnci keenam adalah sabar menjalani proses menulis. Bapak Ngainum mengutip mutiara  ketika dari pesantren dulu: Seribu langkah itu dimulai dari langkah pertama. Jadi menulis itu sepanjang kita jalani dengan sabar maka akan berhasi. Satu demi satu langkah kita jalani dengan sabar, insyaallah mudah. Yang sulit dalam menulis adalah tekad dalam menulis.

Trik yang dilakukan oleh bapak Ngainum  ketika menulis itu lepaskan diri dari referensi dulu. Jangan lihat buku. Nulis saja secara bebas. Tulisan ilmiah sekalipun. Ketika  beliau membuat artikel jurnal, termasuk artikel jurnal internasional, itu ya nulis saja secara bebas dulu. Setelah selesai baru diedit dan masukkan referensi. Cara semacam ini terbukti ampuh meminimalkan plagiasi.

Agar lancar menulis harus praktik dan terus praktik. Menulis itu dunia praktik. Semakin sering praktik akan semakin mudah dan lancar. Jika masih saja sulit, coba evaluasi sudah berapa halaman  yang sudah  dihasilkan. Jika sudah banyak, Insyaallah akan lancar dengan sendirinya .

Mari menulis. Ini ladang ibadah yang jarang dipilih.

Mari niatkan sebagai ibadah. Insyaallah berkah.

 

Resume ke        : 26

Gelombang        : 19

Tema                 : Menulis Itu Mudah

Narasumber       : Dr. Ngainum Naim

Moderator         : Maesaroh

Penulis               : Islamiyah



Menulis Autobiografi

 



Penulis itu seperti jarum jam dinding,

Dilihat orang ataupun tidak tetap berputar,

Seperti matahari dipuji orang ataupun tidak tetap bersinar

Seperti bintang, dilihat orang ataypun tidak tetap bercahaya.

 

                Alhamdulillah malam ini sudah sampai pada pertemuan ke 27.  Pelatihan malam ini dipimpin oleh Ms. Phia dari Suka Bumi dengan narasumber Bapak Suparno, S. Pd.,  M. Pd. Beliau lahir di Magetan, 25 Juli 1966, Lulusan D3 86 IKIP Surabaya, S1 Wima Madiun, S2 Unipa Surabaya. Sekarang beliau tinggal di Magetan dan menjadi Kepala Sekolah SMPN  2 Karangrejo Magetan. Beliau juga merupakan seorang penggemar membaca,  penulis dan motivator Literasi. Kesukaan Beliau akan menulis dan membaca ini  sangat menginspirasi, hingga pernah menjabat sebagai Pemimpin  Redaksi majalah  Pena Mageti . Agar semakin kenal yok kita kunjungi blog beliau.

http://suparnomuhammad.blogspot.com/2021/06/cv-suparno.html?m=1

.http://suparnomuhammad.blogspot.com/2021/07/guru-pengajar-praktek_22.html?m=1. http://suparnomuhammad.blogspot.com/2021/09/siap-menyesuaikan-diri-untuk-perubahan.html?m=1

Moto beliau “Menulislah setiap hari mutu dan rezeki akan mengikuti”. Pada  malam ini narasumber akan menyampaikan materi  menulis  buku Biografi.

Kita tidak tahu berapa  umur seseorang,  kita tidak tahu  kapan ajal  datang, kapan maut menjemput, maka menulislah  buku  biografi  agar  anak  cucu  tahu  sejarah perjalanan  kehidupan kita. Dari sejarah  perjalanan  kehidupan kita,  anak  cucu bisa belajar  betapa  untuk  mencapai  kesuksesan  itu  butuh  perjuangan  yang luar biasa. Suatu  saat  pasti  ada diantara  anak  cucu kita  yang cinta pada ilmu  pengetahuan dan ingin tahu  sejarah  perjalanan  kehidupan  nenek moyangnya. Di saat itu  buku   biografi  sangatlah   berharga. Itulah manfaat dari menulis buku biografi.

Manfaat lainnya jika kita seorang ASN dengan menulis buku biografi yang bertemakan pendidikan bisa menambah nilai angkakredit kita. Jika kita calon kepala sekolah kemudian di masa penilaian maka kita tidak usah cerita banyak cukup menyerahkan buku biografi saja.

Seorang penulis bisa menulis apa yang dilihat, apa yang didengar, apa yang dialami. Menulis biografi adalah menulis apa yang dialami untuk itu menulis biografi adalah pekerjaan menulis yang paling mudah. Sebelum menulis buku biografi bisa membaca biografi orang-orang ternama. Beliau pernah membaca biografi bapak Khaerul Tanjung  yang merupakan idola beliau. Dalam tulisannya  yang menceritakan bahwa pernah sekolah SMP dan SMA lab school sekolah terbaik di Jakarta tempat  Om Jay mengajar saat ini. Bapak Khaerul Tanjung pernah orang nomor 3 terkaya di Indonesia dan pernah menjadi Mentri pada zamannya Bapak Presiden SBY.

Agar memiliki pembanding yang baik jangan hanya membaca satu buku biografi tetapi minimal 3 buku. Selain membaca biografi orang ternama sebainya juga  membaca  buku. biografi orang-orang  yang selevel  dengan kita. Sehingga  kita tidak  berkecil  hati  untuk  menuliskan  perjalanan  hidup  kita.

Langkahnya bagaimana?

1.      Membuat outline. Atau kerangka  tulisan. Misalnya  dimulai  dari kelahiran, Masa masa sekolah TK, SD,SMP,SMA, Kuliah,  Bekerja, menikah,  punya anak,  pergi  jauh, ke  luar kota, luar negeri dll Masalah  masalah  yang pernah dihadapi,  kenangan pahit, kenangan indah  dsb.

2.      Langkah  selanjutnya  adalah  menyiapkan  data- data pendukung,  misalnya  foto,  buku diary  dsb

3.      Membuat  jadwal  menulis,  taatilah  jadwal  yang telah  dibuat.

4.      Mulai  menulis per outline atau per judul.

5.      Kemudian  lakukan editing  mulai  awal  hingga  akhir.

6.      Setelah itu  mintalah  orang  lain  yang Bapak Ibu percaya  untuk  menjadi editor   yang berkaitan  dengan  ejaan,  tata  bahasa  dan lain-lain

7.      Langkah terakhir  kirimkan pada penerbit yang Bapak Ibu percaya

8.      Kemudian  buatlah  caver  buku  yang baik,  mintakan kata  pengantar  pada tokoh tokoh  terkenal.

Tulislah mengalir  saja  jangan  diedit  dulu ,walaupun  ada kesalahan  biarkan saja,  terus menulis  sampai selesai.  Tulislah  dengan pikiran dan perasaan,  dengan akal budi  dari hasil merenung yang dalam maka pikiran kita akan terbimbing  oleh ilham  yang mengarahkan. Ketika menulis kadang  muncul  ilham atau ingatan  sesuatu  yang pantas ditulis.  Tuliskan  saja   judulnya,  dibuku  yang berbeda.  Kemudiaan  segera  kembali  fokus  ke  outline.Setelah  semua  judul  sudah terbahas  kemudian  sisipkan  judul  yang terjeda tadi  sesuai  dengan urutan  sejarah  perjalanan  kehidupan

Agar tampilan  buku  tampak  menarik  dan menginspirasi,  jika dalam suatu judul  ada frase , atau kata-kata mutiara yang menginspirasi  bisa dituliskan  di atas  , sebelum  uraian  tulisan. Ternyata Bapak Suparno sangat menyukai kata-kata mutiara. Sejak beliau duduk di bangku SPG ketika ada guru yang membuat statemen dengan kata-kata mutiara beliau langsung menulisnya dan sampai kuliah S1 dan S2 beliau mengumpulkan tulisan-tulisan kata Mutiara.  Misalnya seperti  ini;



Ini buku  autobiografi  Bapak Suparno yang berjudul  “Perjuangan  Hidupku”,  buku ini berisi  motivasi  agar anak muda  itu  semangat  kerja, 

 

Senyampang mata kita masih berkedip,  detak jantung kita masih berdenyut,  hayat masih  dikandung  badan,  menulislah buku  autobiografi  sebagai  bukti  bahwa  kita  pernah  hidup  di planet  bumi ini,  Trimakasih Bapak atas ilmu yang sudah saya terima. Setelah mengikuti materi bapak bahwa  saya baru kepikiran ternyata biografi bisa menginspirasi untuk dibuat sebuah novel. Alhamdulillah buku autobiografi saya (penulis) sudah terbit yang berjudul “Jejak Langkah Guru”.

 

Resume ke                  : 27

Gelombang                  : 19

Tema                           : Menulis Autobiografi

Narasumber                 : Suparno, S. Pd. M. Pd.

Moderator                   : Ms. Phia

Penulis                         : Islamiyah