Resume ke :
13
Tanggal :
9 Agsutus 2021
Gelombang :
19
Tema :
Kiat Menulis Cerita Fiksi
Narasumber :
Sudomo, S. Pt.
Moderator :
Aam Nurhasanah
Penulis :
Islamiyah
Malam ini Om Jay membuka salam sebelum mulai pelatihan
dan mengatakan bahwa ada materi
tambahan yaitu Menulis Cerita Fiksi.
Kemudian baru Om Jay menyerahkan kepada
Ibu Aam Nurhasanah sebagai moderator untuk memimpin jalannya perkuliahan.
Pertemuan malam ini sudah menginjak yang ke 13.
Sebagai Narasumbernya adalah Bapak Sudomo, S. Pt. yang biasa dipanggil
besan oleh Ibu Aam. Beliau lahir dan besar di Sukoharjo Jawa Tengah. Nama beliau ini sudah tidak asing lagi di telinga
saya karena dulu saya sempat mengajar di daerah yang sama dengan beliau dan
sama – sama mengajar mata pelajaran IPA, tetapi saya mutasi ke daerah lain. “Keren”,
itu yang bisa saya ungkapkan di sini. Sarjana
peternakan yang mengajar IPA dan mahir
bermain diksi. Tema yang akan disampaikan
yaitu Kiat Menulis Cerita Fiksi.
Cerita
punya cerita ada beberapa perbedan antara saya dengan beliau. Perbedaan yang
pertama sepertinya hanya sedikit saja, beliau sarjana peternakan sedangkan saya
sarjana pertanian dan sama – sama mengajar IPA. Perbedaan yang ke dua sangat
jauh yakni beliau pandai berpuisi dan menulis buku sedangkan saya baru belajar
menulis. Saya kagum sekali. Tetapi itu motivasi buat saya untuk terus maju
pantang mundur.
Dalam
cerita pengalaman menulis ternyata banyak sekali karya yang sudah diterbitkan.
Sebuah perjalanan panjang yang akhirnya mengantarkan beliau terbawa semakin dalam ke dunia menulis fiksi.
Saat membuat tugas resume kelas menulis
bersama PGRI Angkatan 16, Beliau mencoba
tampil beda, yaitu dengan menulis resume tengan Teknik puisi.
Barikut materi dari
Narasumber :
1.
Pertama, mengapa kita harus menulis fiksi?
Ini penting karena menjadi dasar bagi kita
untuk belajar menulis fiksi.
Alasan utama adalah salah
satu materi dalam tes Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) adalah Teks Literasi Fiksi. Artinya saat ini
kita sebagai guru harus bisa menulis fiksi. Tujuannya agar mudah menyediakan
soal latihan bagi murid kita.
Alasan berikutnya adalah
dengan menulis fiksi akan bermanfaat dalam pengembangan profesi kita sebagai
guru. Kumpulan cerita fiksi bisa dibukukan sebagai syarat kenaikan pangkat.
Novel termasuk kategori karya seni kompleks. Kumpulan cerpen bisa termasuk
kategori karya seni sederhana.
2. Kedua, syarat menulis fiksi, yaitu komitmen, riset, membaca karya fiksi,
mempelajari KBBI dan PUEBI, memahami dasar menulis fiksi, dan menjaga
konsistensi menulis fiksi.
3.
Ketiga, bentuk-bentuk cerita fiksi,
yaitu fiksimini, flash fiction, pentigraf, cerpen, prosa, novela, dan novel.
Perbedaan terletak pada
kompleksitas konflik cerita. Selain itu ada juga batasan kata dan ada juga yang
menggunakan batasan paragraf.
4.
Keempat, unsur-unsur
pembentuk cerita fiksi, yaitu tema, premis, alur/plot, penokohan,
latar/setting, dan sudut pandang. Dari sekian unsur ada premis yang mungkin
baru bagi Bapak/Ibu.
Apa itu premis? Premis adalah ringkasan cerita dalam satu
kalimat. Terdiri dari karakter, tujuan tokoh, rintangan/halangan, dan resolusi.
Contoh premis: Seorang anak memiliki kemampuan
sihir bersekolah di sekolah sihir yang harus melawan penyihir jahat demi
kedamaian bumi. Dari contoh jika dijabarkan adalah sebagai berikut:
Karakter : anak
tujuan tokoh : kedamaian bumi
rintangan : melawan penyihir jahat
resolus i: belajar sihir
5.
Kelima, kiat menulis fiksi.
- Niat, terkait motivasi
diri memulai dan menyelesaikan tulisan;
- Baca karya orang lain,
bahan referensi, gaya bercerita, menambah diksi
- Ide dan Genre, terkait
mencatat ide dan pilihan genre yang disukai dan dikuasai
- Outline, terkait
kerangka tulisan berdasarkan unsur-unsur pembentuk cerita fiksi
Menulis,
terkait membuka cerita, mengenalkan
tokoh, menguatkan konflik, menggunakan pertimbangan logika cerita, susunan
kalimat pendek dan jelas, pilihan kata, teknik show don't tell, dan ending yang
baik.
Swasunting, dilakukan
setelah selesai menulis, jangan menyunting sambil menulis, fokus penyuntingan
pada kesalahan penulisan, ejaan, kata baku, aturan penulisan, dan logika
cerita. Selain itu harus kejam pada tulisan sendiri. Terakhir adalah
berpegangan pada KBBI dan PUEBI.
Agar bisa mengasah
teknik show don't tell(Menunjukan tapi tidak memberitahu) harus melatihnya dengan terus mencoba
menulisnya. Tentu pertama harus memahami teknik show don't tell terlebih
dahulu. Sebagai contoh yang mudah bisa kita mulai berlatih dari kata sifat,
misalnya sedih. Dengan teknik ini kita akan membangun suasana sedih tokoh tanpa
harus menuliskan kata sedih.
Contoh: Tehnik tell. Mira
sangat sedih melihat jenazah ibunya.
Tehnik show
Dadanya terasa sesak,
napas terasa tersekat di tenggorokan, terdengar isakan dibarengi dengan derai
air mata yang tak kunjung usai sembari menatap tubuh wanita yang melahirkannya
terbujur kaku di ranjang.
Kisah
nyata sangat bisa dijadikan cerita fiksi. Istilah kerennya based on true story.
Ini akan membuat cerita fiksi lebih dekat dengan pembacanya. Sedangkan cara
memanjangkan cerita fiksi salah satunya adalah menggunakan teknik show don't
tell. Kalau untuk jenis novel panjang, tentu harus disiapkan outline/kerangka
dengan beberapa konflik yang baik.
Membuat
cerita agar hidup dan menarik
pembaca untuk membaca hingga akhir
adalah bisa dengan cara menguatkan karakter tokoh dan membangun suasana yang
baik.Sedangkan cerita yang baik adalah yang menjawab konflik cerita. Berlaku
juga untuk akhir yang menggantung. Agar disukai pembaca bisa dibuat menggantung
atau plot twist.
. Aturan
tanda baca penulisan fiksi sama seperti pada umumnya, yaitu mengacu pada PUEBI;
. Tanda kutip dialog pada kalimat tanya langsung. Dialog tanpa tanda kutip bisa
pada narasi paragraf. Contoh: Saya akan ke sana, seingatku aku pernah
mengatakan itu.
Fiksimini adalah fiksi
sangat singkat biasanya beberapa kata saja. Contohnya ANJING DILARANG MASUK.
Politisi itu tertegun di depan pagar rumahnya. Flash fiction adalah cerita
kilat, biasanya memakai batas jumlah kata khusus, misalnya 50 kata, 100 kata,
dll. Pentigraf adalah cerpen tiga paragraf.
Sebagai tantangan, Bapak
Sudomo mempersilakan peserta pelatihan
menulis untuk membuat resume semenarik mungkin. Resume terbaik pertemuan malam
ini berhak mendapatkan hadiah buku karya beliau (bebas memilih judul).Pertemua
mala mini ditutup dengan harapan semoga bermanfaat
"Menulislah
selagi sempat, jika tidak juga sempat, maka sempatkanlah"
"Belajar
terus, seterusnya pembelajar"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar