Rabu, 18 Agustus 2021

Konsep Buku Non Fiksi

 



Resume ke          : 17

Tanggal                 : 18 Agustus 2021

Gelombang        : 19

Tema                     : Konsep Buku Non Fiksi

Narasumber       : Musiin, M. Pd.

Moderator          : Mr. Bams

Penulis                 : Islamiyah

    Syukur Alhamdulillah malam ini sudah sampai pertemuan ke 17. Awalnya saya ragu dengan  diri saya sendiri untuk sampai ke beberapa pertemuan karena untuk menulis resumepun saya masih tertatih-tatih. Namun setiap kali masuk pelatihan selalu ada motovasi yang mendobrak keinginan saya untuk tetap menulis mengalahkan kesibukan yang  tidak seharusnya saya jadikan sebagai sebuah alasan.

    Mr. Bams sebagai moderator  malam ini dengan hangatnya menyapa  dan mengajak kita untuk mendoakan Om Jay agar diberi kesembuhan dari penyakitnya. Seperti biasa Mr. Bams mengingatkan kita untuk meminta izin kepada seisi rumah untuk mengikuti materi.”beri senyuman yang terbaik untuk seisi rumah” begitu kata Mr. Bams.

    Narasumber malam ini Ibu Musiin, M. Pd. Yang biasa dipnggil Ibu IIn alumni belajar menulis gelombang 8. Selain mempunyai hobi membaca dan menulis, guru Bahasa inggris SMPN 1  tarokan Kediri ini juga memiliki hobi travelling dan memasak.  Selain bergelut di bidang pendidikan, beliau juga  founder organisasi swadaya masyarakat  YAPSI  yang berdiri sejak tahun 1991.

    Diawali dengan rasa ketakutan  sebelum menulis buku. Takut tidak ada yang membaca.Takut salah dalam menyampaikan pendapat melalui tulisan dan merasa karya orang lain lebih bagus. Ketakutan itu dapat merendahkan potensi untuk menulis. Ketakutan itu yang sering kali membuat bealiau hanya duduk berjam-jam di depan laptop, namun tidak menulis apapun.

    Akhirnya beliau bertemu banyak penulis di pelatiha  Om Jay,  salah satunya adalah Prof Eko. Semenjak itu menulis menjadi pekerjaan yang menyenangkan. Menurut Ibu IIn,  Prof. Eko  ibaratnya sebagai seorang Master  Chef  yang memberi kita banyak pilihan bahan masakan yang bisa kita olah menjadi berbagai jenis hidangan. Pilihannya ada pada diri masing-masing peserta.

    Bahan masakan yang disediakan Prof Eko, bisa kita peroleh di Prof EKOJI Channel.  Seperti yang disampaikan Prof Eko, Bapak Ibu bisa menulis sesuai dengan hobi, kegemaran, kesukaan, cerita,  atau sesuatu yang dikuasai dan dicintai. Pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang dimiliki adalah bentuk buku yang ada di dalam diri kita yang belum dikeluarkan.

    Beliau yang awalnya takut-takut untuk menulis itu akhirnya telah berhasil menaklukkan ketakutan diri sendiri dengan menulis buku bersama Prof. Eko.  Buku itu sudan terpajang di toko  buku Gramedia. Untuk berikutnya beliau masih banyak lagi menulis buku, termasuk menuis modul  pembelajaran dan menulis artikel popular di majalah online.  Inilah salah satu  buku beliau yang terpajang di rak toko buku Gramedia.



Dan Poynter, menulis sebuah buku yang sangat populer dan menjadi rujukan para penulis pemula, judulnya Is There A Book Inside You?


Setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di dalam dirinya. Banyak pengalaman yang sudah kita lalui. Tergantung kita  mau apa tidak untuk mewujudkannya menjadi tulisan dalam sebuah  buku. Jika tidak  maka kita tidak akan bisa meninggalkan jejak keabadian.

Menulis bukanlah keterampilan yang mudah. Berbagai penelitian bahasa menunjukkan di antara empat keterampilan berbahasa, menulis dianggap paling sulit. Menulis tidak semudah berbicara, semudah bergosip . Justru tantangannya ada karena sulit. Perjuangan menjadi penulis dengan mengikuti kelas menulis, membuat resume, menghasilkan buku, maka akan lahir CINTA MENULIS.

Sebelum menulis buku, kita harus menemukan alasan kuat mengapa ingin menjadi penulis. Banyak alasan untuk kita ingin menjadi penulis. Berikut ini adalah alasan Ibu IIn untuk menjadi penulis.

1.            Mewariskan ilmu lewat buku.

2.            Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline.

3.            Mengembangkan profesi sebagai seorang guru.

Kutipan terkenal dari Imam  Ghazali dan Pramoedya Ananta Toer menjadi penguat mengapa Narasumber Ibu IIn untuk menjadi penulis.





Ketika kita mempunyai keinginan yang kuat maka ternyata bisa mengantarkan ke hukum tarik menarik di alam semesta ini. Hukum Tarik-Menarik dalam rahasia alam ini mengatakan bahwa kemiripan menarik kemiripan.  Pikiran menjadi penulis mengantarkan beliau  mengikuti kelas-kelas menulis (salah satunya kelas Om Jay dan  tantangan menulis selama 1 minggu bersama Prof. Eko. Sayapun berharap seperti ibu IIn.

Inilah materi yang akan dibahas oleh narasumber “buku nonfiksi”.

 Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:

1.                  Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit)

Contoh: Buku Pelajaran

2.                  Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.

Contoh: Buku Panduan

3.                  Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antar bab setara)

Pola yang beliau  pakai dalam menulis buku Literasi Digital Nusantara adalah pola ketiga yakni Pola Klaster.  

Proses penulisan buku terdiri dari 5  langkah, yakni

1.            Pratulis

2.            Menulis Draf

3.            Merevisi Draf

4.            Menyunting Naskah

5.            Menerbitkan

Langkah Pertama Pratulis

1.            Menentukan tema

2.            Menemukan ide

3.            Merencanakan jenis tulisan

4.            Mengumpulkan bahan tulisan

5.            Bertukar pikiran

6.            Menyusun daftar

7.            Meriset

8.            Membuat Mind Mapping

9.            Menyusun kerangka

Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll.

Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya

1.            Pengalaman pribadi

2.            Pengalaman orang lain

3.            Berita di media massa

4.            Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram

5.            Imajinasi

6.            Mengamati lingkungan

7.            Perenungan

8.            Membaca buku

Tema buku beliau  adalah pendidikan. Ide berasal dari berita di media massa,  mengamati lingkungan serta diperkuat dari materi di Prof EKOJI Channel dengan judul Digital Mindset (The Key to Transform Your Organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020. Referensi  yang beliau dapatkan berasal dari data dan fakta yang  diperoleh dari literasi di internet.

Referensi terdiri dari:

1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

2. Keterampi lan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

3. Pengalaman yang diperoleh sejak bal i ta hingga saat ini ;

4. Penemuan yang telah didapatkan.

5. Pemikiran yang telah direnungkan

Tahap berikutnya membuat kerangka. Kerangka ini beliau  ajukan ke Prof. Eko dan disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan

BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia

A.            Pembagian Generasi Pengguna Internet

B.            Karakteristik Generasi Dalam Berinternet

BAB 2 Media Sosial

A.            Media Sosial

B.            UU ITE

C.            Kejahatan di Media Sosial

BAB 3 Literasi Digital

A.            Pengertian

B.            Elemen

C.            Pengembangan

D.            Kerangka Literasi Digital

E.            Level Kompetensi Literasi Digital

F.            Manfaat

G.           Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi

H.            Kewargaan Digital

BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara

A.            Keluarga

B.            Sekolah

C.            Masyarakat

BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62

A.            Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia

B.            Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia

C.            Membangun Digital Mindset Warganet +62

Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat,  mengikuti nasehat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau (https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be)

Dengan mengikuti langkah beliau, tulisan kita menjadi rapi dan tertata sejak awal. Daftar isi, kutipan, indeks dan daftar pustaka tertata secara otomatis.

Berikut ini adalah anatomi sebuah buku non-fiksi.

Anotomi Buku

1.            Halaman Judul

2.            Halaman Persembahan (OPSIONAL)

3.            Halaman Daftar Isi

4.            Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)

5.            Halaman Prakata

6.            Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)

7.            Bagian /Bab

8.            Halaman Lampiran (OPSIONAL)

9.            Halaman Glosarium

10.          Halaman Daftar Pustaka

11.          Halaman Indeks

12.          Halaman Tentang Penulis

Anatomi buku ini harus ada Jika nanti  mengikuti ujian sertifikasi penulis, akan ditanya seputar anatomi buku. Seandainya  memakai jalur portofolio, buku  ditulis pasti akan dilihat anatomi bukunya.

Langkah kedua Menulis Draf

1.            Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas

2.            Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan

Langkah ketiga Merevisi Draf

1.            Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian

2.            Memeriksa gambaran besar dari naskah.

 Langkah keempat . Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)

1.            Ejaan

2.            Tata bahasa

3.            Diksi

4.            Data dan fakta

5.            Legalitas dan norma

KBBI online sangat membantu penulis dalam menyunting naskah.

Langkah kelima atau terakhir adalah MENERBITKAN.

Hambatan-hambatan dalam menulis

1.            Hambatan waktu

2.            Hambatan kreativitas

3.            Hambatan teknis

4.            Hambatan tujuan

5.            Hambatan psikologis

Bagaimana cara mengatasinya?

1.            Banyak membaca

2.            Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber.

3.            Disiplin menulis setiap hari.

4.            Pergi ke pasar dan memasak. Ini menjadi mood booster untuk menulis lagi (bagi ibu-ibu yang hobi memasak)

                Itulah materi yang telah dipaparkan oleh narasumber Ibu IIn. Materi ini sangat menginspirasi bagi yang tidak terbiasa menulis fiksi. Langkah, cara bahkan isi buku non fiksi yang beliau tulispun lengkap ada pada pemaparan ini. Inti dari materi malam ini, tiga pola penulisan non fiksi yaitu pola hierarkis, pola procedural  dan pola klister. Serta ada 5 langkah proses penulisan buku yaitu: pratulis, menulis draf, merevisi draf, menyunting naskah, menerbitkan. Semoga saya bisa mengikuti jejak beliau dan para penulis handal yang lain.


3 komentar:

  1. Aamiin. Semoga mahkota pun dapat dicapai sebagai hadiah dari usaha yang telah diperjuangkan.semangat terus,ya, Bu.

    BalasHapus
  2. Semangat bu Islamiyah, semoga cepat menerbitkan buku

    BalasHapus
  3. Tulisan yang menarik, diksi-diksinya mantap

    BalasHapus