Selasa, 17 Agustus 2021

Menjadi Penulis Buku Mayor

 


Malam ini tak terasa sudah sampai pada pertemuan ke 12. Sebelum mulai materi moderator Mr. Bams  mengajak berdoa agar pelatihan  berjalan lancar.  Moderator menyampaikan  bahwa  malam ini, kita semua akan belajar bersama dengan orang hebat di sebuah penerbitan. Judul yang akan disampaikan yaitu Menulis Buku yang Diterima Penerbit Mayor.

Sebelum memulai paparan Narasumber  memperkenalkan diri. Beliau Bernama Joko Irawan Mumpuni. Direktur Penerbitan, Penerbit Andi. Anggota Dewan Pertimbangan IKAPI DIY. Ketua I, IKAPI DIY, Penulis Buku, Bersertifikat BNSP. Asesor BNSP.  Selama  20 tahun  sudah beliau hidup di dunia penerbitan, penulisan dan aktif di asosiasi penerbit di Indonesia.

Salah satu mimpi beliau yang kuat adalah ingin jadi orang yang terkenal. Salah satu cara adalah dengan menjadi penulis. Maka beliau bersahabat dengan penulis yang sudah mapan. Bersedia membantu menyempurnakan tulisan dan selanjutnya  nulis bareng sama sampai 4 judul buku. Buku ke 5 dan seterusnya sudah pakai nama sendiri dan bahkan sering diajak menulis para pemula.

Karena rata-rata buku yang ditulis menjadi best seller, maka beliau sangat disukai penerbit termasuk Penerbit ANDI. Saat Penerbit ANDI butuh Wakil Direktur yang tahu pasar buku, beliau dipanggil untuk ditawari posisi itu. Beliau menerimanya. Jabatan wakil direktur  hanya 2 tahun lalu menjadi direktur selama 17 tahun. Mulai tahun kemarin beliau tidak lagi diopersional Direktur, tetapi sudah masuk di Dewan Direksi.

 Selama di dunia penerbitan paling banyak dipertanyakan orang adalah apa syarat agar tulisan bisa diterima oleh penerbit mayor dan apa perbedaan antara penerbit minor dan penerbit Indie. Sebelum teknologi informasi berkembang pesat seperti sekarang ini; orang hanya mengenal penerbit Mayor dan penerbit Minor,  yang pasti yaitu Jumlah terbitan buku pertahun penerbit mayor jauh lebih banyak dibanding penerbit minor. Naskah yang diterima akan dikelola lebioh professional, penerbit mayor biasanya punya fasilitas lebih baik, modal, percetakan, SDM  dan  jaringan pemasaran lebih luas.

Agar karya bisa masuk diterima diterbitkan oleh penerbit mayor harus melalui seleksi dengan tingkat persaingan yang sangat  ketat. Contoh di Penerbit ANDI, tiap bulan naskah yang masuk bisa 300 sampai dengan 500 naskah dan yang diterbitkan hanya 50 sampai dengan  60 judul saja. Sisanya dikembalikan ke penulis atau DITOLAK.

Karena begitu sulitnya menembus penerbit profesional baik yang penerbit minor apalagi penerbit mayor, maka para penulis ada yang menerbitkan karyanya sendiri yang saat ini penerbit seperti ini disebut dengan Penerbit Indie.

Naskah buku seperti apa yang bisa diterima dan diterbitkan oleh Penerbit Profesional seperti penerbit ANDI?. Tentunya adalah semua naskah buku yang bisa dijadikan buku lalu laris dijual.

Kelompok besar buku dibagi menjadi 2 yaitu kelompok buku teks dan kelompok buku non teks, Buku teks adalah buku yang digunakan olah mahsiswa atau siswa dalam proses pembelajaran. Ditingkat sekolah disebut buku pelajaran disingkat BUPEL sedangkan untuk kelompok mahasiswa disebut buku perguruan tinggi disingkat PERTI.

Sedangkan buku non teks adalah sebaliknya dan cenderung disebuat sebagai buku-buku populer karena memang kontennya berupa apa saja yang populer dan dibutuhkan oleh masyarakat.Namun dalam prakteknya pemakaian buku oleh pembacanya tidak lagi terbagi-bagi menurut kelompok-kelompok tadi, apapun buku yang dibaca bisa dijadikan referensi untuk praktek kehidupan sehari hari maupun dalam rangka mendapatkan jennang akdemik yang lebih tinggi.

 Visi penerbit ANDI adalah IKUT SERTA DALAM MENCERDASKAN BANGSA, jadi baik buku teks maupun non teks tetap diterbitkan. . Jadi selama buku itu mencerdaskan baik teks maupun non teks tetap akan diterbitkan. Ada dua kategori buku yang tidak akan pernah kami terbitkan selaris apapun buku itu, yaitu Buku Pornografi dan buku Politik Praktis.

Penerbit adalah lembaga profitable yang mencari keuntungan untuk bertahan hidup dan berkembang sehingga karyawan sejahtera, komsumen puas dalam jangka waktu yg tidak terbatas. Oleh karena itu Penerbit boleh dikatakan industri. Naskah yang masuk pun akan dianggap sebagai bahan baku output industri, jika bahan baku bagus maka akan menghasilkan produk yang bagus pula. Oleh karena itu para penulis dan calon penulis harus paham cara berfikir industri penerbitan agar naskah tidak ditolak.

Ini adalah gambaran industri penerbitan secara lengkap, namun jika disederhanakan akan menjadi seperti ini

Naskah yang bisa diteriama penerbit adalah naskah yang bisa dijadikan buku dan bukunya laku terjual.

ini pembobotan penilaiannya.

Ini alasannya mengapa diterima atau ditolak

Ini datanya yang dapat kita lihat salah satunya dari Google Trend. dalam contoh grafik diatas kita mencoba uji apakah buku yang membahas tentang batu akik sedang dibutuhkan masyarakat saat ini tidak. nah ternyata tidak, buku batu akik laku sekitar tahun 2013 sampai dengan 2014. Saat ini sudah tidak lagi.


Ini adalah contih thema yang memiliki trend yang baik bisa dilihat dari grafiknya ; selalu tinggi, stabil dan tidak pernah menyentuh titik NOl.


Hindari thema-thema yang telah mati karena Corona.


Ini adalah bidang bidang baru  karena Corona, nah thema thema yang membahas seputaran bidang inilah yang kemungkinan laku.

Selanjutnya jika thema telah bagus, penerbit akan mengecek REPUTASI penulisnya, salah satu dapat ditelusuri dari Google Schoolar.seperti ini, perhatikan angka-angkanya.

Lalu apa pertimbangan penerbit dalam menentukan oplah atau jumlah cetak, inilah dasarnya:

Penerbit akan menentukan oplah tinggi jika buku itu dinilai mempunyai market lebar dan lifesycle panjang. Life cycle panjang artinya buku itu akan tetpa relevan dimasa yang akan datang dalam waktu yang panjang.




Yang disukai penerbit adalah kwadran kanan atas yaitu IDEALIS sekaligus INDUSTRIALIS

Setelah selesai pemaparan materi, berikut ini hasil diskusi bersama peserta pelatihan :

Ketika ada naskah yang tidak diterima oleh penerbit maka Penerbit tidak pernah memberi alasan yang detail ketika naskah ditolak. Alasannya hanya dengan kalimat "Belum sesuai kreteria penerbitan kami"

Trik bagi penulis pemula agar naskahnya  diterima oleh penerbit mayor sangat mudah, bersahabatlah dengan penerbit, dengan penulis-penulis yang sudah berhasil tembus penerbit mayor dan diskusilah, bertanyalah, maka jawaban2 itu akan kita dapatkan dari sana. tidak hanya jawaban yang pasti tetapi motivasi. 

Jika alasan penolakan dari sebuah naskah adalah thema tidak populer maka sulit untuk diterima, tetapi jika alasan penolakannya karena penulis kurang populer terkait dengan tema buku yg ditulisnya, maka penerbit akan menyarankan penulis tersebut mencari partner penulis lain yang namnya populer terkait dengan tema buku yg ditulis.

Cara melakukan analisa apakah buku yang kita tulis itu laku di pasar  atau tidak adalah : Untuk buku populer analisanya bisa kita cocokan salah satunya dengan data grafis di Google Trens.Namun untuk buku fiksi sebaiknya lanjutkan saja sampai selesai, lalu lanjut dengan judul lain dan bila perlu genre fksi yang lain.

Buku Fiksi akan mengalami pasang surut dipasaran tergantung pemicu dari banyak aspek. Misal saat ini yang lagi trend adalah Fiksi dengan genre Sastra Serius, sebelumnya yan laris adalah gaya fiksi K-Pop, dan sebelumnya lagi adalah novel-novel idealis begit seterusnya kan berputar. Jadi kalau sudah punya novel simpan saja dan keluarkan pada saat yang tepat.Namun kalau kita punya jaringan yang luas bisa memakai endors agar novel yang kita tulis dibaca banyak orang.

Bagi para pemula disarankan untuk menulis buku-buku dengan tema yang sedang ngtrend. Tulislah teroboslah penerbit mayor dengan setidaknya 5 judul buku yang best seller. Bila itu terjadi maka sekarang kita yang dikejar kejar penerbit mayor agar mau menerbitkan naskah melaui

Kiat untuk menentukan out line dari suatu tema misal tentang budaya daerah.jika sudah ketemu themanya , outline bisa mengambil dari kombinasi beberapa buku yang telah terbit. Saran carilah outline-outline buku bahasa asing yang dengan mudah didapat dari google play book. Kita temukan banyak buku bertema marketing dalam bahasa asing dan disana daftar isinya terbuka, gratis dapat kita adopsi sebagai outline buku kita tentunya jangan sama persis, lebih baik jika dikombinai dari beberapa outline buku.

Langkah praktis menjadi penulis, kuncinya banyak teman, suka mengalah, rendah hati, selalu merasa kurang pengetahuan.

Berikut ini sebagai perenungan dan motivasi:

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis,

Ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah (Rumah Kaca, h. 352)”

-Pramoedya Ananta Toer-

Bila  kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar,

Maka menulislah. (Al Ghazali)

Karena kita bukanlah siapa-siapa,maka menulislah agar hidup kita berguna bagi sesama selamanya..


Resume ke                            : 12

Tanggal                                 : 6 Agustus 2021

Gelombang                            : 19

Tema                                    : Menjadi Penulis Buku Mayor

Narasumber                         : Joko Irawan Mumpuni

Moderator                           : Mr. Bams

Penulis                                 : Islamiyah 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar