Kamis, 19 Agustus 2021

Pemasaran Buku

 



Malam ini menginjak pertemua ke 10 pelatihan menulis bersama PGRI. Seperti biasa Om Jay selalu mengingatkan kita sebelum mulai pelatihan dan sekaligus memperkenalkan  Narasumber serta moderator.

 Pelatihan dibuka oleh moderator handal yaitu Ibu Aam Nurhasanah  yang mengatakan bahwa pada  seminggu ini narasumber yang akan menemani dalam pelatihan adalah 3 narasumber penting penerbit mayor (besar), PT Andi Offset Yogyakarta.

Pada malam ini narasumber yang menemani dalam pelatihan adalah Bapak Agus Subardana. Beliau bekerja di Penerbit Andi Yogyakarta selama 17 tahun.  Sejak tahun 1999 sampai sekarang menggeluti di bidang pemasaran. Lulus S1 dan S2 jurusan manajemen  pemasaran dan sering menjadi moderator  berbagai event webinar.

Buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran serta sarana  penyampaian informasi. Sejak usia dini, anak – anak telah diperkenalkan pada buku dan diajarkan untuk membaca beraneka ragam terbitan buku.

Dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang cerdas dengan minat baca yang tinggi khususnya anak-anak, pemerintah mendorong kegiatan membaca sebagai wujud dukungan dan tindakan nyata dalam membangun budaya membaca sejak dini. Dukungan pemerintah terhadap budaya membaca buku dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku, menciptakan peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku.

Saat pandemi penerbitan buku di Indinesia mengalami penurunan 1328 penerbit yang terdaftar di IKAPI banyak yang tumbang karena banyak yang tidak bisa bertahan. Maka dalam ragka utk mempertahankan indurstri penerbitan buku  agar tercapai penjualan yang maksimal  harus ada trik jitu. Karena pemasaran buku juga ujung tombak dalam ikut  mencerdaskan kehidupan bansa Indonesia.

Dampak Penjualan Buku selama COVID 19:


Selama  masa pandemic mulai  bulan januari 2020 penjualan masih bagus di Toko Gramedia. Tapi 2021 trendnya turun dengan pemberlakunya  PPkm.  Karena toko-toko diharuskan  tutup.



Dengan adanya penurunan omset penjualan buku pada masa pandemi maka penerbit buku merobah  strategi pemasaan. Strategi yang dilakukan harus masuk ke digital. Masuk ke psrubahan pasar yaitu  masuk ke mindset secara digital yaitu masuk ke online.



Pilihan strategi pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik .  Hal ini dapat dilihat dari jenis – jenis buku yang di terbitkan. Jenis – jenis buku yang di terbitkan tersebut dikelompokan menjadi katagori buku. Salah satu contoh Penerbit ANDI Offset menerbitkan buku cukup banyak katagori produk yaitu ada 32 katagori produk buku ( Katagori buku Anak, buku Bisnis, Buku Pertanian, Buku Fiksi - Novel, Buku Pengembangan Diri, Buku Teks , dll ).

Dari jenis – jenis kategori buku tersebut dilakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis kategori buku yang diterbitkan . Pada umumnya kegiatan pemasaran buku berkaitan dengan berkoordinasi beberapa kegiatan bisnis .  Sehingga strategi pemasaran pada umumnya di pengaruhi oleh faktor yang meliputi :

1.            Faktor Mikro , yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.

2.            Faktor Makro yaitu demografi-ekonimi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.

 Saat ini dalam menjalankan bisnis Penerbitan Buku masuk dalam faktor keduanya yaitu Faktor Mikro dan Makro. Hal ini dikarenakan Penerbit ANDI Offset sudah termasuk Industri Penerbitan buku, dengan usianya sudah mencapai 40 tahun dan telah menerbitkan buku lebih dari 10.000 judul buku yang telah di kelompokkan menjadi 32 katagori.

Strategi Pemasaran buku telah dipetakan menjadi dua strategi pemasaran yaitu Strategi Pemasaran Buku serangan Udara  dan trategi pemasaran buku serangan Darat, dengan berlandaskan pada faktor mikro dan faktor makro tersebut di atas. Dua strategi tersebut dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut :



Strategi pemasaran  buku melalui serangan Udara  dengan membuat webside dijadikan markas besar, reseller wa dan lain-lain. Strategi pemasaran dengan sistem serangan darat atau Of Line. Contohnya  Penerbit Andi telah mempunya 87 cabang di kota dari Aceh sampai dengan Papua, dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut.

Strategi serangan darat melaui toko modern dengan system titip jual, promo pasang produk, diskon dan lain-lain. Memalui toko semi modern dan  semi tradisional yaitu dengan system tunai datang langsung ke TK, SD, SMP, SMA, SMK dan perguruan tinggi dengan dibentuk team door to door.

 

Resume ke          : 10

Tanggal                 : 2 Agustus 2021

Gelombang        : 19

Tema                     : Pemasaran Buku

Narasumber       : Agus Subardana

Moderator          : Aam Nurhasanah

Penulis                 : Islamiyah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar