Resume ke : 25
Gelombang : 19
Tema : Menulis Dalam
Kesibukan
Narasumber : Much. Khoiri
Moderator : Omjay
Penulis : Islamiyah
Pelatihan belajar menulis bersama
Omjay sudah sampai pada pertemuan ke 25. Malam ini lain dari biasanya karena biasanya
penyampaian materi lewat Wag tetapi kali ini via zoom yang dipimpin langsung oleh
Omjay. Temanya Menulis Dalam Kesibukan yang akan disampaikan oleh penulis
buku best seller. Dosen UNESA.
Narasumber kita Bapak Khoiri dosen dan penulis buku Universitas negeri Surabaya. New compasiana,com/much-khoiri. Kajian sastra dan budaya di unesa. Penggerak literasi dan penulis buku. Di kampus sebagai dosen mengajar kajian sastra dan budaya dan menulis kreatif. Judul Buku Sapa Ora Sibuk (SOS) intinya adalah menulis dalam kesibukan
Siapa
yang sebenarnya tidak sibuk? Jangankan yang bekerja, yang di jalanpun
sibuk. Ada yg sibuk membawa keluarganya
masing- masing. Ada yang bawa hp. Bahkan melanggar lalulintas spun sibuk. Suportesr
sepakbola sibuk menumpang kereta api mendukung, tua muda sibuk…Tuhan maaf kami sedang sibuk
itu judul buku yang ditulis oleh Ahmad Rifa’I Rifa’an.
Selagi
masih hidup maka kita sibuk. Jangan menyalahkan kesibukan, bahkan kita melamar
pekerjaan berarti mencari kesibukan. Pertanyaannya kalau semua sibuk berarti
harga mati kalau tidah sibuk berarti tidak
berguna. Apapun yang terkait dengan hidup mengandung kesibukan. Sehingga
kesibukan bukan alasan untuk tidak
melakukan sesuatu.
Di balik kesibukan pasti ada kesempatan..seperti halnya dibalik musibah pasti ada hikmah. Kita perlu memanage kesibukan karena kita tidak bisa menghindar. Semua tergantung pada sikap kita. Kita menganggapnya sebagai beban atau sebagai sesuatu yang alamiah sehingga harus dikelola sedemikian rupa. Dengan sikap yang baik maka lakukan kegiatan menulis.Nikmati saja kesibukan yang ada.
Bagaimana
menyiasati kesibukan sehing tetap produksitf dalam kegitan menulis. Kita harus
bisa menikmati kesibukan. Dinikmati saja. Kalau kita sudah berada pada taraf
kesibukan. Makom menulis itu posisi kita pada tataran menulis. Kalau masih belajar
itu syari’at menulis. Pada tahap awal masih dalam tahap belajar. Kalau sudah
lama jika muncul ide sedikit saja bisa
menulis dengan bagus.
Proses menulis harus selalu berjalan.
Mengapa harus menulis. Ketika anda bicara maka anda hanya melintasi ruangan
atau berada di dalam aula, tetapi ketika anda menulis maka akan mengema sampai
bertahun-tahun atau berabad-abad, Menulis minimal 1 buku seumur hidup agar
nantin bisa dibaca oleh anak cucu.
Di
lingkungan biasanya lebih banyak orang yang bisa ceramah lbh dan sedikit yang
bisa menulis. Mendidik diri untuk menulis dengan bagaiman menulis essay yang
baik. catatan harian yang baik, kalau tidak bisa harus berguru pada orang yang
bisa menulis. Misalnya 1 objek bisa ditulis dengan berbagai tulisan genre.
Kalau melampaui target harus diberi reword. Kalau malas harus dihukum kalau
targetnya kurang.
Jadi melatih diri untuk menulis juga bisa kita hadiahi diri kita sendiri. Perspektif kesibukan bermacam-macam, bisa menjadi beban dan bersifat alamiah. Orang yang menikmati kesibukan dengan menulis, ia seperti menempati sebuah tingkatan maqom sebagaimana maqom tasawuf dari syariat, hakikat dan ma'rifat.rah apa yang paling suka kita lakukan itu lah hadiahnya.
1. Tetapkan
niat
Tetapkan
niat menulis, niat itu paling penting. Niat dapat menjadi daya tahan ketika ada
godaan. Niat ada yang filosoifis dan ada yang pragmatis harus dapat uang.
Narasumber kita Bapak Khoiri ketika masih muda niatnya preagmatis tetapi belakangan
berubah karena kondisi ekomnomi sudah berbeda, tetapkan niat supaya tetap kuat menjalankan menulis.
1. Rajin
membaca
Letakkan buku di semua tempat agar kelihatan dan lebih cepat untuk didapatkan ketika mau dibaca.
1. Gunakan
alat perekam
Gunakan alat rekam kamera, kalau menarik cepret…bawa tas cangklong kecil untuk bawa catatan kecil supaya dapat membuka pikiran. Pikiran manusia seperti payung dan payung hanya bagus kalau dibuka kalau tidak dibuka tidak ada gunanya. Kalau ada masukan dari orang lain jadikan diri bodoh agar masukan orang bisa masuk ke dalam pikiran kita. Supaya memiliki ide yang bagus maka harus ada banyak akternatif ide.
1. Tentukan
waktu utama
Kita wajib tentukan waktu utama menulis, apakah siang atau malam kapan saja. Supaya punya keajegan dalam menulis. Pilih yag paling nyaman. Semua orang punya waktu 24 jam yang membedakan adalah yang bisa memanfaatkan waktu.
1. Menulis
di dalam hati
Menulis di dalam hati d iperjalanan, apa saja yang dilihat, yang didengar langsung ditulis dalam hati. ketika sudah sampai tujuan tinggal ngetik saja. Atau ketika melakukan aktifitasapun datang ide langsung saja tulis. Ide yang terbagus adalah ide yang datang kebetulan yang tidak disangka-sangka. Jadi segera ditulis di dalam hati.
1. Menulis
di waktu utama
Ada
catatan tertentu yang bisa ditulis setiap hari contohnya catatan harian. Terus
saja menulis apa saja. Jangan menunggu datangnya ide yang bagus.
1. Manfaatkan
waktu luang
Manfaatkan waktu luang setidaknya untuk berpikir tentang apa dan bagaimana menulis.Bisa ketika waktu istirahat sebelum mulai aktivitas di kantor lagi. Di sela-sela waktu luang kitab isa manfaatkan untuk menulis.
1. Menulis
yang dialami
Apapun
yang kita alami dan dimanapun itu bisa dijadikan tulisan.
Menulis
yang dirasakan itu identik dengan menulis bebas, seperti gaya curhat. Tulisan
yang ditulis dengan perasaan yang baik akan bisa menyedot perasaan pembaca.
Menulis dengan doa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar