Jumat, 17 September 2021

Menulis Dalam Kesibukan

 


Resume ke                  : 25

Gelombang                  : 19

Tema                           : Menulis Dalam Kesibukan

Narasumber                 : Much. Khoiri

Moderator                   : Omjay

Penulis                         : Islamiyah

            Pelatihan belajar menulis bersama Omjay sudah sampai pada pertemuan ke 25. Malam ini lain dari biasanya karena biasanya penyampaian materi lewat Wag tetapi kali ini via zoom yang dipimpin langsung oleh Omjay. Temanya Menulis Dalam Kesibukan yang akan disampaikan oleh  penulis  buku best seller. Dosen UNESA.

            Narasumber kita Bapak Khoiri dosen dan penulis buku Universitas negeri Surabaya. New compasiana,com/much-khoiri. Kajian sastra dan budaya di unesa. Penggerak literasi dan penulis  buku. Di kampus sebagai dosen mengajar kajian sastra dan budaya dan menulis kreatif. Judul Buku Sapa Ora Sibuk (SOS) intinya adalah menulis dalam kesibukan

Siapa yang sebenarnya tidak sibuk? Jangankan yang bekerja, yang di jalanpun sibuk.  Ada yg sibuk membawa keluarganya masing- masing. Ada yang bawa hp. Bahkan melanggar lalulintas spun sibuk. Suportesr sepakbola sibuk menumpang kereta api mendukung,   tua muda sibuk…Tuhan maaf kami sedang sibuk itu judul buku yang ditulis oleh Ahmad Rifa’I Rifa’an. 



Selagi masih hidup maka kita sibuk. Jangan menyalahkan kesibukan, bahkan kita melamar pekerjaan berarti mencari kesibukan. Pertanyaannya kalau semua sibuk berarti harga mati kalau tidah sibuk berarti tidak  berguna. Apapun yang terkait dengan hidup mengandung kesibukan. Sehingga kesibukan bukan  alasan untuk tidak melakukan sesuatu.

Di balik kesibukan pasti ada kesempatan..seperti halnya dibalik musibah pasti ada hikmah. Kita perlu memanage kesibukan karena kita tidak bisa menghindar. Semua tergantung pada sikap kita.  Kita menganggapnya sebagai beban atau sebagai sesuatu yang alamiah sehingga harus dikelola sedemikian rupa. Dengan sikap yang baik maka lakukan kegiatan menulis.Nikmati saja kesibukan yang ada.


Bagaimana menyiasati kesibukan sehing tetap produksitf dalam kegitan menulis. Kita harus bisa menikmati kesibukan. Dinikmati saja. Kalau kita sudah berada pada taraf kesibukan. Makom menulis itu posisi kita pada tataran menulis. Kalau masih belajar itu syari’at menulis. Pada tahap awal masih dalam tahap belajar. Kalau sudah lama  jika muncul ide sedikit saja bisa menulis dengan bagus.

            Proses menulis harus selalu berjalan. Mengapa harus menulis. Ketika anda bicara maka anda hanya melintasi ruangan atau berada di dalam aula, tetapi ketika anda menulis maka akan mengema sampai bertahun-tahun atau berabad-abad, Menulis minimal 1 buku seumur hidup agar nantin bisa dibaca oleh anak cucu.


Di lingkungan biasanya lebih banyak orang yang bisa ceramah lbh dan sedikit yang bisa menulis. Mendidik diri untuk menulis dengan bagaiman menulis essay yang baik. catatan harian yang baik, kalau tidak bisa harus berguru pada orang yang bisa menulis. Misalnya 1 objek bisa ditulis dengan berbagai tulisan genre. Kalau melampaui target harus diberi reword. Kalau malas harus dihukum kalau targetnya kurang.

Jadi melatih diri untuk menulis juga bisa kita hadiahi diri kita sendiri. Perspektif kesibukan bermacam-macam, bisa menjadi beban dan bersifat alamiah. Orang yang menikmati kesibukan dengan menulis, ia seperti menempati sebuah tingkatan maqom sebagaimana maqom tasawuf dari syariat, hakikat dan ma'rifat.rah apa yang paling suka kita lakukan itu lah hadiahnya.

 


1.      Tetapkan niat

Tetapkan niat menulis, niat itu paling penting. Niat dapat menjadi daya tahan ketika ada godaan. Niat ada yang filosoifis dan ada yang pragmatis harus dapat uang. Narasumber kita Bapak Khoiri ketika masih muda niatnya preagmatis tetapi belakangan berubah karena kondisi ekomnomi sudah berbeda, tetapkan  niat supaya tetap kuat menjalankan menulis.



1.      Rajin membaca

Letakkan buku di semua tempat agar kelihatan dan lebih cepat untuk didapatkan ketika mau dibaca.




1.      Gunakan alat perekam

    Gunakan alat rekam kamera, kalau menarik cepret…bawa tas cangklong kecil untuk bawa catatan kecil supaya dapat membuka pikiran. Pikiran manusia seperti payung dan payung hanya bagus kalau dibuka kalau tidak dibuka tidak ada gunanya. Kalau ada masukan dari orang lain jadikan diri bodoh agar masukan orang bisa masuk ke dalam pikiran kita. Supaya memiliki ide yang bagus maka harus ada banyak akternatif ide.

 


1.      Tentukan waktu utama

Kita wajib tentukan waktu utama menulis, apakah siang atau malam kapan saja. Supaya punya keajegan dalam menulis. Pilih yag paling nyaman. Semua orang punya waktu 24 jam yang membedakan adalah yang bisa memanfaatkan waktu.

 



1.      Menulis di dalam hati

            Menulis di dalam hati d iperjalanan, apa saja yang dilihat, yang didengar langsung ditulis dalam hati. ketika sudah sampai tujuan tinggal ngetik saja. Atau ketika melakukan aktifitasapun datang ide langsung saja tulis.  Ide yang terbagus adalah ide yang datang kebetulan yang tidak disangka-sangka. Jadi segera ditulis di dalam hati.

 


1.      Menulis di waktu utama



    Ada catatan tertentu yang bisa ditulis setiap hari contohnya catatan harian. Terus saja menulis apa saja. Jangan menunggu datangnya ide yang bagus.

1.      Manfaatkan waktu luang

    Manfaatkan waktu luang setidaknya untuk berpikir tentang apa dan bagaimana menulis.Bisa ketika waktu istirahat sebelum mulai aktivitas di kantor lagi. Di sela-sela waktu luang kitab isa manfaatkan untuk menulis. 

1.      Menulis yang dialami

Apapun yang kita alami dan dimanapun itu bisa dijadikan tulisan. 


Menulis yang dirasakan

Menulis yang dirasakan itu identik dengan menulis bebas, seperti gaya curhat. Tulisan yang ditulis dengan perasaan yang baik akan bisa menyedot perasaan pembaca.


Menulis dengan riang


Menulis yang banyak


Membuat motto yang dahsyat

 Membuat motto dahsyat..ditulis di meja, di buku, diprint  Digambar yang bagus dipintu di hp di background. Itu bisa dijadikan penyemangat.

Menulis dengan doa









Tidak ada komentar:

Posting Komentar