Sabtu, 31 Juli 2021

Mengatasi Writer's Blok

 

 

Resume                : Pelatihan Belajar Menulis PGRI

Gelombang        : 19

Pertemuan ke   : 9

Tanggal                 : 30 Juli 2021

Tema                     : Mengatasi Writer’s Blok

Narasumber       : Ditta Widya Utami, S. Pd., Gr

Moderator          : Maesaroh

Penulis                 : Islamiyah


“Seorang penulis professional adalah seorang

amatir  Yang tidak berhenti” – Richard Bach

Sepi rasanya malam ini sehingga membuat saya lebih konsentrasi lagi mengikuti perkuliahan. Dengan senang hati saya mengikuti perkuliahan  yang menginjak pertemuan ke sembilan. Meski sebenarnya perut ini agak susah diajak kompromi bukan karena minta diisi tetapi entah kenapa  kok agak melilit – lilit. Dengan minyak kayu putih di tangan ya agak lumayan sekedar mengurangi rasa kembung.

Ibu  Moderator kita membuka perkuliahan  dengan menuliskan kata motivasi “singsingkan lengan bajunya, mantapkan semangatnya, dapatkan Ilmunya”. Beliau menuliskan  bahwa materi yang akan disampaikan  malam ini bertema  “Mengatasi Writer’s Blok”.

Sebagai narasumber malam ini adalah  ibu Ditta Widya Utami, S. Pd., Gr,  yang  berasal dari  kota Subang. Beliau adalah  salah satu guru IPA di SMPN 1 Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat. Beliau  pernah meraih Penghargaan Bupati Subang (2020), serta penghargaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang sebagai guru berprestasi (2021). Prestasi literasinya yang membanggakan sehingga karyanya  mampu menembus Penerbit Mayor.

Ibu Ditta mengawali karir menulisnya sebagai peserta kelas menulis PGRI pada gelombang 7, beliau mampu membuktikan kepiawaiannya dalam menulis, hingga naik kelas menjadi moderator dan menjadi Narasumber di berbagai pelatihan. Selain Ruang Inspirasi, beliau juga memiliki blog lain yang diperuntukkan khusus untuk konten pendidikan, yaitu Jendela IPA, Sesekali beliau juga menulis di Kompasiana.Sudah banyak karya yang beliau terbitkan.

Narasumber mengawali pertemuan ini dengan sebuah motivasi yaitu dengan membuat Challenge menulis. Beliau membagikan foro wayang dan peserta kuliah diminta untuk membuat tulisan dalam bentuk apapun. Boleh puisi, boleh  juga cerpen dalam waktu 15 menit. Sebenarnya tujuannya ya biasalah guru memberi pertanyaan kepada muridnya  yang bisa dijadikan benang merah untuk masuk ke materi. Dalam hal ini pertanyaannya apakah ada yang tidak ada ide? Pasti larinya ke Writer’s blok Alias kebuntuan menulis.

Wikipedia mengartikan writer's block sebagai keadaan saat penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya. Beberapa hal yang menyebabkan timbulnya  WB adalah sulit fokus, tidak ada inspirasi menulis, menulis lebih lambat dari biasanya, atau merasa stres dan frustasi untuk menulis. Keadaan ini bisa menimpa penulis pemula maupun professional.


Ketika penulis disuguhkan tema tertentu yang tidak biasanya ditulis maka biasanya penulis akan kehilangan inspirasi. Bagaimana caranya untuk mengatasinya? Kita teguhkan komitmen, lalu mencari bahan bacaan tambahan, maka WB yang terbentuk bisa segera kita hancurkan. Atau bisa juga tetap mengikuti aliran tulisan kita yang penting masih ada hubungannya dengan tema tersebut.

Topik baru atau  metode baru dalam menulis pun bisa membuat kita terserang WB. Misal jika kita terbiasa menulis karya tulis ilmiah. Kemudian diminta membuat puisi. Bagi yang belum terbiasa, tentu akan mengalami kesulitan saat harus menulisnya. Karena keduanya tentu memiliki metode penulisan yang berbeda. Pada kasus ini, mempelajari teknik dan banyak berlatih menulis merupakan solusi terbaik untuk meminimalkan dampak WB.

Kelelahan atau stress fisik juga bisa menjadi penyebab kita terserang WB. Terlalu memaksakan diri dalam banyak pekerjaan hingga membuat tubuh lelah bisa membuat kita burn out. Hanya sedikit yang masih mampu menulis dalam keadaan sakit/lelah fisik. Pada kondisi ini, istirahat sejenak tentu menjadi pilihan terbaik. ketika penat, beristirahatlah sejenak. Cari ruang dan udara segar. Lakukan hal-hal yang membahagiakan. Bisa juga dengan membaca yang ringan – ringan. Blog walking juga bisa.   Yang jelas lakukan apapun yang bisa membuat anda bahagia dulu sehingga stress bisa hilang. Refresh kembali hati dan pikiran kita sehingga kita bisa mendapat inspirasi baru.

Terlalu perfeksionis pun bisa menjadi penyebab kita sering terkena WB. Ada pepatah yang mengatakan perfectionism kills creativity. Perfeksionis itu bisa mematikan kreativitas. Saat menulis, orang yang perfeksionis mungkin akan berpikir apakah kalimatnya sudah tepat? Apakah ada kaitan dari paragraf satu ke paragraf lainnya? Dan sebagainya.

Bisa juga dialami oleh seseorang  yang pernah sangat populer dengan tulisannya. Misal postingan di blog yang baca hingga ratusan bahkan ribuan. Atau  menerbitkan buku hingga best seller. Orang pasti ingin mempertahankan prestasinya. Harus tetap banyak yang baca  atau bukunya harus tetap best seller. Kekhawatiran seperti itu justru bisa membuat WB nempel lebih lama pada kita. Cara mengatasinya adalah  kita harus mengingat kembali alasan awal kita menulis. Tujuan kita menulis dan  masa-masa saat kita merintis menjadi seorang penulis.

Lamanya penulis mengalami WB bisa bervariasi,  bisa terjadi dalam hitungan menit, jam, hari, bulan, bahkan bertahun-tahun tergantung seberapa cepat seorang penulis mampu mengatasi kondisi WB tersebut. Agar bisa mengatasi writer's block, langkah penting yang harus kita lakukan adalah dengan mengetahui penyebabnya. Sehingga kita bisa lebih fokus mencari solusinya.

Untuk mengatasi munculnya  WB agar tidak terlalu lama WB orang bisa memanfaatkan  golden time nya. Tiap orang punya golden Time masing-masing. Ada yang fokus menulis sebelum tidur. Ada yang bisa fokus menulis saat menjelang matahari terbit. Ada yang selalu mendapat inspirasi jika menulis sambil mendengarkan lagu, ada juga yang harus sepi hingga suara jangkrik pun terdengar.

Jika ada yang mengalami perasaan malas untuk menulis maka itu bukanlah WB. Karena Wb itu pada umumnya tidak disebabkan oleh komitmen/ kompetensi menulis.  Justru orang yang rajin menulis lah yang lebih banyak mengalami WB.

Lima mental seorang penulis

  1.        Siap konsisten. Semua orang bisa menjadi penulis tetapi untuk menjadi penulis hebat harus konsisten. Dalam perjalanan pasti memenuhi berbagai  tantangan tetapi mental harus kuat. Menulis bisa dilakukan dimana saja . Di fb, wa, ig blog  dsb. Banyaknya plat form untuk menulis hrs bs me njaga menta, kita untum menilis. Menu,is remuse merupak ke asaan me nu,is. Hrs memikliki mental siap .
  2.        Siap dikritik. Ketika mempublis tulisan kita harus sadar bahwa tulisan siap dikritik, jangan kaget jika teman atau siapa saja mengkritik tulisan kita. Jadi kita harus tahan banting, kritik  tidak perlu dipikirkan , sakit memang di awal tapi dari kritik inilah akan menjadikan  lebih baik
  3.       Siap belajar. Sepedas apapun kritik yang diterima harus mampu bangkit , penulis hebat itu adalah pembaca yang ulung.
  4.       .  Siap ditolak. Mental yg dimiliki penulis tidak boleh menyerah. Masih bisa mencoba dengan menerbitkan di penerbit  indie lebih dahulu baru menembus penerbit mayor,
  5.       .    Siap menjadi unik. Penulis harus unik Kalau kita suka salah satu penulis jangan menjadi penulis itu kedua, Tetapi kita harus punya karakter sendiri jangan ikut – ikutan agar tulisan kita punya ciri khas.

Materi malam ini sangat sesuai terutama  bagi penulis pemula yang seringkali kehilangan ide bahkan tidak punya ide. Writer’s blok sudah menjadi santapan setiap hari terutama buat saya sendiri. Malam ini lebih jelas lagi apa itu writer’s blok dan bagaimana cara mengatasinya. Trimakasih bu Ditta dan Bu Mae. 


Buku Mahkota Penulis, Buku Muara Tulisan

 



Resume ke      : 8

Gelombang      : 19

Tema               : Buku Mahkota Penulis, Buku Muara Tulisan

Narasumber     : Bpk. Tamrin Dahlan, S,. KM, M. Si.

Moderator       : Mr. Bams

Penulis             : Islamiyah

Imam Syafi’i

“Jika seseorang ingin melihat dunia, maka membacalah.

Tapi jika ingin dikenal maka menulislah”

Malam ini menginjak pertemuan ke delapan pelatihan menulis bersama Om Jay. Menulis tidak hanya sekedar menulis. Itulah sebenarnya yang diharapkan sebagai hasil akhir dari pelatihan menulis. Tetapi bagaimana tulisan itu bisa enak dibaca. Penyampaiannya runut sehingga mudah untuk dipahami. Tentu saja setelah dibuat tulisan tidak hanya dibiarkan berserakan di blog tetapi harus dikumpulkan dalam bentuk sebuah buku.

Kalau tulisan sudah menjadi sebuah buku, Bagaimana caranya untuk menerbitkannya? Apalagi sebagai penulis pemula seperti saya ini. Mengenal penerbit adalah pengetahuan yang sangatlah bermanfaat. Bersyukur saya bisa masuk ke dalam komunitas menulis ini yang setiap narasumber selalu memberikan materi yang luar biasa hebat. Disamping materinya tak kalah pentingnya juga pengalaman dan prestasi dari narasumber dalam bidang kepenulisan sungguh patut diacungkan jempol.

Sebagai narasumber pada pertemuan ke delapan ini adalah Bapak Tamrin Dahlan, S,. KM, M. Si. Dan Mr. Bams  bertindak sebagai moderator. Pertemuan kali ini berbeda dengan pertemuan – pertemuan sebelumnya dimana materi sudah dishare terlebih dahulu sebelum mulai pelatihan.  Narasumber berharap agar bisa lebih banyak diskusi.

Tepat pukul 19 lewat 4 menit Mr. Bams membuka pelatihan dengan menyapa para peserta pelatihan dengan hangatnya. Dengan disuruhnya kita tersenyum dulu ya memang saya langsung tersenyum agar saya tidak mengantuk. Jujur malam ini memang mata saya sulit untuk membuka  karena sejak siang memang rasanya mau tidur saja.  Tapi saya harus tetap kuat buka mata.

Membaca CV yang dishare oleh moderator ternyata Narasumber kita pada malam ini adalah seorang purnawirawan polisi yang telah berhasil menerbitkan 40 buku. sudah menulis hampir 3.000 artikel selama 11 tahun berkerja di medsos.  Bahkan beliau  berkecimpung dalam dunia penerbitan buku. Beliau adalah pemilik penerbit buku  yaitu  Penerbit Yayasan Pustaka Thamrin Dahlan yang disingkat denga YPTD. Beliau yang jebolan S1 FKM UI  serta  S2 Pasca Sarjana UI juga berprofesi sebagai  Dosen di D3 Akper Polri dan D3 Akper Palembang. Motto menulis beliau 3 Pena : Penasehat, Penakawan dan Penasaran.


Bagi yang tidak tahu  mungkin berpikir bahwa sulit untuk menerbitkan buku. Dahulu memang iya karena terbatasnya  penerbit. Yang ada hanya penerbit mayor.  Tetapi di era teknologi banyak sekali  kemudahan dalam menerbitkan buku. 

Jika punya banyak tulisan yang masih berserakan  segera dikumpulkan dan dikirim ke penerbit untuk  dijadi sebuah buku agar bisa dikenang nama kita di kemudian hari. Karena pada hakekatnya  buku adalah muara tulisan. Ada pepatah mengatakan “ Macan mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama. Alangkah indahnya kalau nama kita tercantum pada cover sebuah buku.

 


Sesungguhnya di muka bumi ini hanya  terdapat 2 pekerjaan peradaban  yaitu  Penulis/ jurnalis dan Pengajar / guru.   Guru dan penulis  disebut sebagai  profesi peradaban karena  pekerjaannya yang mulia yang memberikan pengabdiannya  untuk masa kini dan masa depan. Ada rekam  jejak dari pekerjaannya yang akan dikenang sepanjang masa.

Guru sebagai arsitek peradaban adalah guru  yang mendidik dan mengajar dengan hati. Guru harus menjadikan diri sebagai  tauladan yang baik. Guru yang mendidik dengan hati menjadikan profesi guru sebagai jalan menggapai ridhlo Ilahi.

Guru sebagai arsitek  peradaban adalah guru yang mampu merubah paradigma lebih berpikir krisits, terbuka dan terus berkembang untuk menjadi guru yang hebat. Guru yang apa adanya sudah tidak bisa lagi membanggakan diri. Karena Guru hebatlah yang  bisa diandalkan untuk memenuhi tuntutan zaman yang mengharuskan peningkatan dalam mutu pendidikan.

Alah  bisa karena biasa bukan berarti menulis itu butuh waktu yang lama untuk menjadikan bagian hidup. Kunci kesuksesan seorang pekerja peradaban adalah menulis. Untuk menulis  bukan mencari waktu luang tetapi menyediakan waktu luang 1 jam sehari untuk menulis.

Belakangan ini selalu menggema kata – kata literasi. Apakah arti literasi itu ? Literasi adalah istilah umum yang merujuk  kepada seperangkat kemampuan dan ketrampilan individu dalam membaca, menulis,  berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari – hari. Literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan berbahasa.

Dari Tulisan Menjadi Buku.Tulisan – tulisan itu ibarat air yang mengalir,  Tetes demi tetes  bergabung menjadi satu mengalir jauh mencari tempat yang rendah akhirnya bermuara di lautan itulah buku. Sejatinya buku adalah kumpulan tulisan nan terserak yang dikumpulkan  menjadi buku jadi Buku adalah muara tulisan. “Sesungguhnya muara dari menulis itu adalah buku. Karena, buku bersifat abadi dan menjadi alibi tak terbantahkan atas kehadiran seorang anak manuisa di  muka bumi ini”.


Semua orang bisa menulis. Ketika sesorang  bisa berbicara maka otomatis  bisa menulis.  Menulis sesungguhnya pekerjaan memindahkan apa yang diucapkan ke dalam peralatan tulis menulis.

Mengenal Kategori artikel / tulisan :

1.      Artikel Deskriptif

Hanya sebatas menggambarkan atau melaporkan dengan azaz 5W 1 H. Tidak memecahkan masalah.  Yang termasuk dalam kategori ini adalah reportase,  liputan atau  laporan.

2.      Artikel Eksploratif

Artikel jenis ini isinya adalah Menjelaskan, menerangkan dan mengupas permasalahan secara mendalam atau ilmiah. Objektive dan bertanggung jawab. Yang termasuk dalam kategori ini adalah Karya ilmiah (skripsi/ tesis/Disertasi/ jurnal) dan opini (Ipoleksosbudhankam)

3.      Fiksi

Pada jenis penulisan fiksi kita  memiliki Kebebasan  untuk menuangkan inspirasi dunia maya sebagai bagian tak terpisah dari seni.  Tulisan yang tergolong fiksi yaitu   puisi, novel, cerbung, cerpen, pantun.

Metode Menulis Praktis/ kiat jitu menulis  :

  •          Upayakan tidak meninggalkan tulisan, jangan biarkan tulisan terbengkala
            Tulislah sampai selesai.
  •          Hiraukan kesalahan ketik
  •          Ketika blank. Tinggalkan paragraph masuk ke paragraph baru
  •          Baca berulang – ulang pada proses editing
  •          Sebagai pemula cukup menulis satu paragraph
  •          Bersegera posting tulisan ke media sosial

Cara mudah untuk menulis adalah menulis pendek – pendek maksimal 9 kata dalam satu kalimat, pakailah bahasa seperti bertutur kata, mudah dimengerti / dipahami, runtut tidak menjelimet.

Apa yang ditulis ?

  •        Tulislah apa yang disuka
  •        Tulislah apa yang dipahami
  •        Tulislah tentang hobi
  •        Tulislah tentang pekerjaan
  •        Tulislah tentang lingkungan, pekerjaan dan teman
  •        Tulisa pa saja

Menulislah dengan hati maka tulisan itu akan menyentuh hati pembaca.

Motivasi, inspirasi dan kreasi adalah bunga – bunga menulis.

Dari mana inspirasi menulis ?

Inspirasi ada di sekitar kita. Inspirasi menulis bisa didapat dengan jalan : banyak membaca, mengikuti webinar, banyak berjalan, menelaah berita actual,menelisik berita viral, silaturahim,menyaksikan  fenomena alam, berkomunikasi, bahan ajar, suasana kelas dan lain – lain.

Motivasi menulis terhebat adalah  diri sendiri. Karena kita sendiri yang paling tahu apa tujuan kita menulis.

Sedangkan Kreasi adalah anugerah ketika semangat berbagi menggelegak di dada

Kapan waktu menulis ?

Untuk menulis kita bisa meluangkan waktu khusus,  bisa ngisi waktu senggang, ketika menunggu, pagi bakda subuh, sebelum tidur, tergantung kapan kita bisa menulis yang penting one day one posting.

Dimana meletakkan  tulisan ?

Kita bisa meletakkan tulisan di facebook, handphone, laptop, Personal Computer,kertas tulis note book.  Bersosial media hendaknya terlebih dahulu memiliki akun di beberapa web site.  Syarat utama membuat akun yaitu memiliki email. Dan jangan lupa simpan password agar tidak kesulitan ketika masuk ke website.

Kemana tulisan dishare ?

Setelah menjadi tulisan segera dishare bisa lewat website sekolah, kompasiana.com, terbitkan buku gratis.id, facebook, whats App, Email, Messenger dan Twiter.

Keajaiban 3 rahasia dunia jurnalistik.

1.      Ternyata setiap tulisan itu memiliki roh. Roh dalam artian tulisan hidup dengan syarat karya ketik disyiarkan ke media sosial. Ketika tulisan dibaca diberi komentar (terlepas tanggapan baik atau mencemooh) maka anda sudah berhasil menjadi penulis non buku harian.

2.      Biarlah tulisanmu itu  membela dirinya sendiri. Biarlah bukumu itu mengikuti takdirnya (Buya Hamka). Buku bukan orang terkenal sampai ke Pak Prabowo Subianto. Terbit buku Prabowo Presidenku.

3.      Surprise yang tak terduga. Mendapat kesempatan bicara di depan Presiden Jokowi.



Langkah awal menerbitkan buku di YPTD  yaitu dengan mengirim naskah buku ke email thamrindahlan@gmail.com.   Kemudian YPTD akan memproses pengusulan ISBN ke Perpustakaan Nasional.  Selanjutnya Proses editing , cover, layout. Terakhir  cetak buku maka terbit buku sebagai Mahokta seorang  Penulis. YPTD mampu menerbitkan buku 14 hari setelah naskah diterima.

Pada dasarnya semua naskah buku bisa mendapatkan ISBN. Paling tidak sesuai ketentuan UNESCO jumlah halaman 80.  Buku Orisinil karya sendiri .  YPTD memiliki standar Ukuran Buku A5, Font 12 TNR, spasi 1.5 margin 1.5;1;1:1.  halaman minimal 150

Rerata biaya cetak buku standard YPRD Rp. 50.000 per exp. Penulis memiliki master buku berupa soft copy buku sehingga bisa memperbanyak buku dimana saja.  Pada Prinsipnya YPTD adalah Yayasan non profit, mewakafkan diri membantu teman teman Penulis menerbitkan buku Ber ISBN.

Sistem pemasaran buku cetak berdasarkan pengalaman teman teman YPTD melalui jaringan komunitas via WAG atau sosial media lainnya. Bisa juga menggunakan jasa promosi lainnya. Salam Literasi.


Kuliah malam ini diakhiri dengan ungkapan dimana ada kemauan disana ada jalan.  Sekali lagi niatkan menulis untuk berbagi maka semua kebahgiaan akan kita miliki. Dan disambung dengan  pantun.

Apa beda kijang dan rusa

Dua duanya memiliki kuku

Semangat Guru  luar biasa

Sebentar lagi memiliki buku


Kalau ada jarum nan patah

Jangan disimpan didalam peti

Kalau ada kata nan salah

Jangan disimpan didalam hati


Kalau ada sumur diladang

Bolehlah kami menumpang mandi

Kalau kita berumur panjang

InshaAllah kita bersua lagi




Selasa, 27 Juli 2021

Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie

 


Resume                :  Pelatihan Belajar Menulis PGRI

Angkatan             :  19

Pertemuan ke       :  VII

Tanggal                 :  26 Juli 2021

Tema                     : Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie

Narasumber         :  Raimundus Brian Prasetyawan, S. Pd.

Moderator            :  Aam Nurhasanah

Penulis                  :  Islamiyah

       Berpacu dengan waktu. Kuuntai sepatah dua patah kata dan menjadikannya sebuah tulisan. Scrool ke atas pada setiap pesan yang diunggah oleh narasumber untuk kutuliskan resumenya.  Meski dengan beberapa kendala yang membuatku tidak dapat menyelesaikan tulisan dengan lebih cepat. Namun dorongan niat tetap kusimpan rapat. Kan kujadikan sebagai tonggak bagi tujuanku mengikuti pelatihan menulis yaitu aku harus bisa menerbitkan karyaku.  

            Sebelum kuliah dimulai om Jay sang Guru Blogger Indonesia mengingatkan bahwa siapa yang fokus pasti akan lulus. Dengan tak lupa menuliskan motivasi “ Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi”.

            Selanjutnya Om Jay memberikan kesempatan kepada ibu Aam Nurhasanah sebagai moderator untuk melanjutkan jalannya perkuliahan. Sang moderator tak lupa mengingatkan kepada peserta pelatihan untuk membuat resume.

Malam ini sudah sampai pada pertemuan  ke 7.  Ibu Aam Nurhasanah menyemangati para peserta untuk tetap membuat resume meskipun tertunda. Pesrta  masih bisa mengumpulkan di pertemuan berikutnya agar tidak sampai mengulang kelas.

            Kemudian ibu Moderator memperkenalkan Narasumber malam ini adalah blogger muda milenial yang hebat. Beliau adalah bapak Raimundus Brian Setiawan, S. Pd.  Beliau juga lulusan pelatihan menulis bersama Om Jay ini, tepatnya alumni gelombang ke 4.

            Selanjutnya Moderator mempersilakan peserta untuk menyimak profil sang Guru Muda Milenial ini. Inilah profil narasumber  kita yang biasa dipanggil pak Brian.

PROFIL

Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd lahir di Jakarta, 30 Juni 1992. Kini tinggal di Bekasi dan berprofesi sebagai guru SD di Jakarta. Memulai aktivitas menulis ketika blog pertamanya (www.praszetyawan.com) dibuat pada 2009. Profilnya pernah dimuat dalam buku berjudul "Majors For The Future".

Riwayat Pendidikan

SD Strada Kampung Sawah (1998-2004)

SMP Strada Kampung Sawah (2004-2007)

SMA Pangudi Luhur II Servasius (2007-2010)

PGSD Unika Atma Jaya Jakarta (2010-2014)

Riwayat Pekerjaan

Guru SD Santo Mikael, Jakarta (2014-2015)

Guru SDN Sumur Batu 01 Pagi, Jakarta (2015-sekarang)

Puluhan tulisannya sudah dimuat di berbagai media cetak. Sebagian besar dimuat di  Tabloid Bola, Harian Bola, Tabloid Soccer. Ada juga yang dimuat di Harian Kompas, Kedaulatan Rakyat, Warta Kota, Media Indonesia, dan Majalah Hidup. 

            Di samping karya – karya tulis yang sudah bertebaran di media cetak, Guru blogger yang masih belia ini juga merupakan pendiri komunitas Cakrawala Blogger Guru Nasional (Lagerunal). Dan masih banyak lagi prestasi yang telah ditorehkan.

            Narasumber mengawali materinya dengan mengingatkan pada peserta bahwa syarat  lulus pelatihan ini adalah menerbitkan buku solo. Untuk menerbitkan buku pastilah harus ke penerbit. Bagaimana bisa menerbitkan buku dengan mudah ?  Tema yang akan disampaikan oleh Narasumber pada pertemuan ke 7 ini adalah “Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie”.

            Sebagai Penulis, terutama Penulis pemula biasanya akan berpikir untuk menerbitkan bukunya dan tidak tahu akan diterbitkan di penerbit apa. Karena sebagai penulis pemula untuk menembus penerbit mayor yang persyaratannya banyak dan berat biasanya menemui kendala.

            Sangat penting bagi penulis pemula untuk mulai menerbitkan bukunya di penerbit indie. Karena penerbit Inide akan cepat dan pasti menerbitkan buku. Jadi tidak butuh waktu yang terlalu lama sehingga bisa dijadikan motivasi untuk menulis buku lebih banyak lagi.

            Buku perdana yang diterbitkan dengan cepat dan mudah bukan hanya bisa dijadikan motivasi tetapi sekaligus sebagai apresiasi diri bagi keberhasilan kita dan merupakan  bukti nyata  dari pengalaman kita menimba ilmu di komunitas belajar menulis.  

Menerbitkan buku sekarang lebih mudah tidak seperti dulu karena sekarang sudah hadir penerbit indie. Dahulu kita hanya tahu bahwa  penerbit buku yang ada hanyalah penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo dan Elex Media.

Dikatakan mudah karena penerbit indie melayani penerbitan buku dengan mudah tanpa seleksi. Tahap seleksi inilah yang merupakan tantangan berat bagi peulis untuk bisa menembus penerbit mayor.

Ketika naskah sudah diterima penerbit mayor, proses penerbitannya butuh waktu yang lama. Namun dengan adanya penerbit indie penerbitan bisa mudah dan cepat dan naskah pasti diterbitkan.

Penerbit Indie inilah solusi bagi penulis pemula yang ingin memiliki buku karya sendiri. Meskipun harus keluar beaya untuk mendapat fasilitas pra cetak.

Narasumber berbagi pengalamannya bahwa beliau pernah punya keinginan menulis buku tentang tutorial blog  pada tahun 2004.  Tetapi beliau tidak punya mentor dan tidak punya referensi penerbitan. Sampai akhirnya dengan tidak sengaja beliau menemukan hashtag di Instagram tentang penerbit indie. Beliau Akhirnya memilih penerbit indie, karena merasa belum mampu untuk memenuhi tuntutan persyaratan untuk menerbitkan buku di penerbit mayor.

Pada bulan oktober 2020 beliau mengirim naskah buku pertama ke salah satu penerbit Indie. Perlu waktu 3 bulan untuk menunggu sampai buku terbit. Akhirnya pada akhir Januari 2020, buku pertama beliau terbit

Ini buku pertama beliau.


    Berdasar pengalaman pribadi itulah beliau berkecimpung di pelatihan menulis bersama Om Jay yang memasukkan materi mengenal penerbit indie pada kurikulumnya. Sehingga sekarang para peserta pelatihan menulis dapat dengan mudah menerbitkan karyanya.  Narasumber bersedia membantu untuk menjembatani penulis dengan penerbit rekanan beliau.

            Penerbit yang menjadi rekanan dari Narasumber yaitu Penerbit Gemala. Namun demikian pemilihan penerbit adalah hak penulis. Yang perlu penulis pahami adalah ketentuan dan penawaran  tiap penerbit itu berbeda- beda.

Berikut ini adalah ketentuan dan penawaran Penerbit Gemala rekanan Narasumber.


    Untuk editing, Penerbit Gemala melakukan edit ringan saja. Tidak mendalam. Jika ingin cetak ulang lagi, harus di penerbit yang sama. Jumlah minimal cetak yaitu 10 eksemplar. Diposter ada keterangan bahwa 300,000 itu untuk maksimal 130 halaman A5. Jika lebih dari itu akan kena biaya tambahan. 

    Yang tidak kalah penting adalah jangan memberi target kapan buku harus selesai terbit. Karena naskah harus mengantri untuk diproses. Proses penerbitan paling cepat 1 bulan. tergantung antrian cetak dan ISBN. 

    Sebelum terbit, penulis akan diberi naskah buku PDF (dengan watermark) untuk dicek KembaliNaskah buku harus disertai kelengkapan naskah yaitu: cover ( judul buku dan nama penulis saja), Prakata, daftar isi (tanpa nomor halaman), profil penulis, sinopsis (3 paragraf. Masing-masing paragraf 3 kalimat)

Prakata wajib ada dan ditulis oleh penulis sendiri. Sedangkan  kata pengantar ditulis oleh orang lain dan tidak wajib ada. Biasanya peserta belajar menulis minta kata pengantar ke Om Jay.

Selain paket penerbitan 300.000 ada juga  paket penerbitan GRATIS, jika dari awal sudah berniat mencetak lebih dari 40 eksemplar jadi penulis tidak perlu membayar 300.000. Yang dibayar hanya biaya cetak saja. Dan tidak ada ketentuan terkait minimal jumlah halaman.

Banyak buku solo karya penulis pada pelatihan ini yang sudah diterbitkan  dan  sudah berada di galeri penerbit rekanan pak Brian.

Beruntung sekali penulis pemula di grup ini sudah dikenalkan dengan penerbit indie. Dengan mengenal berbagai penerbit indie dari komunitas latihan menulis ini semakin termotivasi  hati kita untuk bisa menerbitkan buku solo karya kita sendiri.

“ Membacalah  Anda akan mengenal dunia lebih dekat.

Menulislah Anda akan dikenal  dekat oleh dunia “ (Madi Ar-Ranim)


 Butuh bantuan menerbitkan buku?

Minggu, 25 Juli 2021

RUMAH SOTO BU HAJI

 


    Saya akan mencoba untuk menulis tentang gambar soto yang dishare sama om Jay di grup belajar menulis gelombang 19.

   " Tia, biasanya gini hari cuaca mendung  bahkan hujan deras. Tapi siang ini udara sangat panas".Aku mendengar seorang gadis berkata sambil menyenggol lengan sahabatnya. "iya betul" kata Tia menjawab. "Sebenarnya aku tadi  ragu lho kamu ajak makan siang di sini takut pulangnya kehujanan" lanjut Nida. 

    Siang itu Tia dan Nida baru saja pulang dari PKL di sebuah puskesmas. Mereka siswa dari salah satu SMK kesehatan tervaforit di kotanya. Biasanya mereka pulang pukul 12.00 siang. Tetapi karena kebetulan hari ini banyak warga yang datang untuk vaksin, sehingga bu dokter Andara minta mereka untuk menunda kepulangannya.

    "Ayo dong Tia cepetan pesenin sotonya kan kamu bilang soto bu haji enak". Tia pun segera mamnggil pelayan untuk memesan dua mangkok soto dan dua mangkok es campur. "pakai nasi apa pakai lontong kak" pelayan itu bertanya. 

    Tiba - tiba hand phone Nida bergetar karena tadi ketika di puskesmas sempat matikan nada deringnya. Terdengar suara dari kejauhan "Nida kamu dimana nak, kok belum pulang" ternyata itu suara mama Nida.

"Nida sama Tia ma lagi makan di rumah soto bu Haji". Mendengar nama rumah soto bu haji sontak saja mama Nida minta dibawakan dua bungkus. Maklum soto di sini terkenal enak dan murah.Soto selera masa kini.

    Sekilas aku melihat anak laki - laki bercelana pendek biru kusam dan kaos oblong yang juga sudah pudar. Karet lehernya sudah koyak dan mengenakan sandal jepit. 

    Anak laki itu merapat ke mobilku yang kuparkir dekat mobil brio berwarna merah. Seketika butiran air mata menetes di pipiku. Betapa tidak. Tatkala aku masih anak - anak, jangankan untuk makan semangkok soto di sini membayangkan saja otakku tak sanggup. 

    Aku hanyalah anak jalanan yang tidak punya rumah. Orang tuaku bercerai. Ayahku menikah lagi ketika aku masih berusia empat tahun dan adikku berusia 1 tahun. Ibuku pontang - panting cari  makan dengan berkeliling berjualan urap dari kampung ke kampung.

    Kalau aku lewat di sini biasanya aku dipanggil oleh bang udin yang berjualan es di sebrang sana. Bang Udin berjualan pakai rombong kecil. Dia jualan es kelapa muda. "Kuncung ayo sini minum es dulu" bang Udin memanggilku. Namaku Sunanto biasa orang memanggilku si Kuncung karena cukuran rambutku tinggal yang depan saja.

    Aku seneng sekali meski hanya dikasik sebungkus plastik seperempat kilo gram. Aku pulang sekolah jalan tanpa alas kaki sejauh dua kilometer, tapi untuk sekedar beli es aku tak punya uang. Sampai rumah terkadang ibuku belum pulang, terkadang sudah pulang tetapi jualannya habis. 

    "Mak, antok mau makan" Ibuku memanggilku Antok. Aku melihat ibuku sedang menanak nasi dan menggoreng telur dadar. Saking lelahnya akupun sampai tertidur menunggu ibuku masak.

    "Antok, ayo bangun nak nasinya sudah masak" terkejut aku melihat ibu jongkok di sebelahku. "Apa ? apa ? soto? " aku setengah mengigau karena kepingin sekali makan soto di rumah soto bu Haji. Aku tidur di lantai dengan beralaskan tikar pandan yang sudah koyak.

    "Permisi Pak, mau pesan apa?" lamunanku dibuyarkan oleh sapaan ramah sang pelayan."maaf pak saya mengganggu sepertinya bapak lelah" kata pelayan itu lagi. 

Akupun tersadar dari lamunan dan  tengok kiri - kanan, aku lihat keluar tapi anak laki itu sudah tidak ada di tempat. Pelayan itupun bertanya lagi "maaf  bapak mencari sopir bapak?" Aku gelengkan kepala dengan lemah.

    " Pak Mujib, ada lihat anak laki kecil ndak? tadi dia ada di dekat mobil kita." Ternyata sopirku sudah paham maksudku. "sudah tadi saya pesankan soto pak dua bungkus untuk dibawa pulang". Alhamdulillah sopirku memang pengertian.Kemudian akupun melanjutkan makan soto siang ini jauh labih nikmat dibanding hari - hari sebelumnya. 

    " Pak, boleh saya juga bawa pulang dua bungkus?" tanya sopirku. Sudah biasa setiap ke rumah soto ini pak Mujib membawa pulang dua bungkus. Keluarga pak Mujib juga salah satu pecandu soto di sini.  Rumah soto bu Haji ini tidak pernah sepi dari pengunjung. Mulai yang muda sampai yang tua. Mulai tukang ojek sampai big bos berdasi.

    Tiba - tiba aku melihat pak Mujib nyelonong ke dapur. Aku pikir dia mau nambah beli lagi. Ternyata dia keluar bukannya membawa bungkusan, melainkan menggenggam sesuatu. 

"Apa itu dibawa pak Mujib?" tanyaku. Ternyata pak Mujib membawa secarik kertas berisi resep membuat soto ala rumah soto bu Haji.

Penasaran juga aku, apa sih rahasianya  kok rasanya enak sekali. Karena kaca mataku ketinggalan di mobil maka aku minta tolong pak Mujib untuk membacakannya untukku. 

" Boleh kita baca di rumah pak ?" tanya pak Mujib. Sepertinya dia ndak enak hati kalau didengar orang.

"pelan - pelan saja bacanya" diapun mengiyakan.


RESEP  SOTO  ALA  BU HAJI

    Bahan :

1 ekor ayam kampung  (potong jadi 4 )

5 butir telur ayam ras rebus

1 ons kecambah 

1 bungkus soun dicelup air panas

4 liter air

Minyak goreng

    Bumbu yang  dihaluskan :

7 butir kemiri

7 siung bawang putih

7 butir bawang merah

3 ruas jari kunyit

2 ruas jari jahe

1 1/2 sendok teh merica bubuk

3 ruas jari batang sereh muda

3 ruas jari pangkal daun bawang

    Bumbu tambahan :

Garam secukupnya

Penyedap sesuai selera

1 sendok teh gula pasir

    Bumbu kasar :

1 batang sereh

1 batang daun bawang  atau bawang pre

2 batang seledri

4 lembar daun jeruk

    Bahan tambahan

Kerupuk, keriuk kentang, bawang goreng, kecap, jeruk nipis dan sambal.  

Cara memasak :

    Pertama - tama blender semua bumbu yang dihaluskan. Panaskan minyak dalam wajan kemudian masukkan bumbu yang  sudah halus. Tumis sampai harum. Masukkan sereh, daun jeruk dan daun bawang. Tumis lagi sampai matang. Masukkan ayam aduk - aduk dan tutup wajannya sampai daging ayamnya keluar air sendiri. Tambahkan air, rebus sampai matang. Masukkan daun seledri kemudian ambil ayam lalu goreng sebentar jangan terlalu kering.  Tunggu mendidih sebentar. matikan kompor. 

    Siapkan piring saji. Isi nasi/ lontonng. Taruh soun mateng, tauge dan telur rebus yang sudah dibagi dua di atasnya, kemudian taruhkan ayam suwir, taburi keriuk kentang dan bawang goreng. Beri kuah, sambal dan perasan jeruk nipis. Terakhir taruh kecap dan kerupuk. soto bu Haji siap untuk dihidangkan. (resep untuk 10 porsi).

    Setelah selesai dibaca kertas dikantongi pak Mujib untuk dikasik istri tercinta di rumah. Kalau aku sudah merekamnya di dalam memoriku yang paling dalam. Besok hari minggu aku akan memasaknya karena kebetulan aku punya hobi memasak.

    "Sruuuuutt" aku habiskan es teh yang kupesan tadi. Kemudian aku beranjak ke kasir. Dan aku langsung menuju parkiran untuk kembali lagi ke kantor dan sholat dhohor. Sesampai kantor pak Mujib langsung pulang mengantar soto untuk si buah hati. 

    






     

     

    

    


Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi


Resume           : Pelatihan Belajar Menulis PGRI

Gelombang      : 19

Pertemuan ke  : VI

Tanggal           : 23 Juli 2021

Tema              : Menulis membuatku naik kelas dan berprestasi

Narasumber     : Aam Nurhasanah, S. Pd.

Moderator       : Maesaroh

Penulis             : Islamiyah

Usia bukan halangan untuk belajar.  Di usia yang sudah tidak bisa dibilang muda lagi saya baru mulai belajar menuilis. Tiada kata terlambat untuk belajar, itulah yang saya lakukan.  Belajar sepanjang hayat. Dalam hal ini termasuk juga  belajar menulis . Belajar merangkai kata membentuk kalimat yang enak dibaca dan mudah dipahami. Menyusun kalimat menjadi sebuah tulisan yang indah dan bermakna. Yang akhirnya bisa dihimpun menjadi sebuah buku yang siap untuk diterbitkan. Itulah impian saya.

“ Tak ada gading yang tak retak. Tak ada manusia yang sempurna. Kolaborasi atau kerjasama itu penting dalam membangun kesuksesan diri. Jadilah guru tangguh berhati cahaya”. Itulah  prakata yang ditulis oleh Om Jay untuk membuka kuliah malam ini. Malam yang merupakan pertemuan ke enam dari pelatihan menulis bersama PGRI. Untuk selanjutnya  Om Jay  menyerahkan jalannya pelaksanaan pelatihan kepada ibu Maesaroh, M. Pd  Sang Blogger Milenial sebagai moderator.  

Bermmpi itu penting untuk menumbuhkan niat Banyak kendala yang dihadapi seseorang untuk meraih mimpi. .  Tetapi kendala itu bisa dihadapi dengan  tekad yang kuat untuk menggapai impian, Tekad itu bersumber dari siri sendiri . Tetapi tak kalah pentingnya  ada yang lebih kuat lagi dalam memompa semangat  agar berkobar untuk menggapai mimpi. Kekuatan itu datangnya dari luar siri sendiri yang disebut sebagai motivasi. Tekad dan motivasi inilah yang membuat narasumber kita pada malam ini menjadi naik kelas dan berprestasi.

Narasumber  yang saya sebutkan di atas adalah ibu Aam Nurhasanah. Ibu  Aam Sang Juara 1 Lomba Blog PGRI   Tingkat Nasional Maret 2021. Dan merupakan Pemnulis hebat yang telah berhasil menulis 20 buku ber ISBN dalam kurun  waktu 1,5 tahun. Malam ini Bu Aam akan menguraikan jalan mana yang ditempuh  hingga menjadi penulis dan menjadi   bloger yang hebat. Materinya  diberi  tema  Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi”.

Ibu Aam mengawali karir sebagai seorang bloger, kemudian naik kelas menjadi moderator,kemudian  menjadi kurator dan akhirnya  berkesempatan menjadi narasumber. Di kelas PGRI beliau menjadi Narasumber untuk ke – 4 kalinya. Dan ternyata ibu Narasumber yang hebat ini sama -sama pegiat literasi, asli Lebak dengan ibu  moderator yaitu ibu Maesaroh.

Sebagai pengantar  ibu Aam memperkenalkan sebuah video yang berisi kumpulan buku  yang laur biasa. Kemudian beliau mulai memaparkan pengalaman hingga bisa meraih prestasi yang gemilang.

Diawali dengan  keinginan untuk menjadi penulis maka ibu Aam mengikuti pelatihan menulis bersama om Jay yang tergabung pada gelombang 8. Tetapi kandas di tengah jalan terkendala karena tidak fokus dan membuat resume menginginkan yang terbagus.  Pada saat  yang sama beliau juga bermimpi menjadi moderator yang handal.

Dengan semangat yang membara ibu Aam berusaha memupuk kembali semangatnya untuk mengejar impian. Itulah  yang membawa beliau untuk mengulang belajar menulis. Beliau  bergabung dengan  gelombang 12 belajar menulis berama om Jay yang akhirnya bisa menerbitkan buku perdana antologi, Inilah buku perdana ibu Aam.

Karena niat sudah ada,.  Dengan semangat  dan tekad yang kuat ditambah lagi dorongan  motivafi dri luar maka lengkaplah sudah modal  untuk melanjutkan meraih mimpi.  Motivasi dari bu Kanjeng  “ better late than never. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya. Biarlah tulisanmu menemui takdirnya”. Motivasi terus diberikan oleh bu Kanjng  agar bisa menerbitkan bulu solo dengan mengatakan “ Pengalaman akan hilang jika tidak dituliskan” . Akhirnya terbitklah buku kedua dengan judul "Kunci Sukses Menjadi Moderator Online ." Inilah buku kedua ibu Aam.


Setelah terbit buku kedua yang di edit oleh  Pak D Susanto maka betambah lagi  mimpi baru ibu Aam yaitu ingin menjadi editor yang hamdal. Mimpi demi mimpi itu dijadikan beliau sebagi  lecutan semangat untuk mengasah diri .

Ternyata seorang penulis ternama  yang terkenal dengan puisi telelet pun mulai melihat kecakapan ibu Aam dan meminta bu Aam menjadi kurator. Tugas kurator adalah menghimpun naskah dan administrasi yang masuk, hingga buku sampai ke pembaca. Akhirnya beliau berhasil menjadi kurator di beberapa kelas menulis gelombang 16,17,18, dan beberapa antologi puisi binaan bu Kanjeng. Bahkan menjadi  kurator untuk cover  buku  beliau sendiri.  Inilah adalah salah satu cover  buku yang dimaksud. .


Buku solo ke tiga bu Aam yang membuat beliau dikenal sebagai juara 1 lomba blog PGRI Tingkat Nasional. Buku ini merupakan kumpulan dari tulisan 28 hari ngeblog.


Buku yang tembus  ke penerbit mayor PT Andi  Offset Yogyakarta. Buku yang diterbitkan setelah ikut program menulis seminggu bersama Prof, Ekoji.

                                                              

Pengalaman pertama sebagai editor yaitu dengan mengedit naskah murid bernama Jumiah yang tinggal di Arab Saudi.

TIPS MENEMUKAN IDE DAN MENYAMPAIKAN PESAN

1.       Dari mana idenya?

Para sahabat dan kerabat yang ada di sekitar penulis

2.      Apa yang ada di benak ketika menulis?

Pengalaman atau perjuangan mereka sangat lur biasa.

3.      Apa pesan yang ingin disampaikan?

 Kaum perempuan harus mau menerima paket kehidupan yang Allah berikan dengan suka dukanya

BAGAIMANA PROSESNYA ?

SEMANGAT

·         Mengumpulkan ingatan.

·         Menentukan tokoh dan karakternya di setiap subjudul

·         Membuat outline atau daftar isi yang mau dijadikan sub judul

LEBIH SEMANGAT

·         Menulis apa yang ada di dalam pikiran

·         Diawali dengan penggalan ayat dalam Al ‘Qur’an, hadis atau kalimat bijak dan motivasi

·         From zero to hero

GOAL MENULIS BUKU TIAP INDIVIDU BERBEDA

·         Mengobati jiwa yang galau

·         Berjuang melawan lupa

·         Memotivasi kaum hawa

·         Berdakwah lewat tulisan

·         Memberikan apresiasi pada pelaku yang ada dalam kisah ini.

·         Meyakinkan bahwa setiap masalah itu pasti ada solusinya

·         Meyakini bahwa rencana Allah akan indah pada waktunya

·          Niat untuk berbagi dan menginspirasi

Menulis buku itu

·         Menebar pengetahuan dan mendialogkan kebenaran

·         Mengikat makna menghimpun dan menebar gagasan

·         Tanda terima ksih kepada guru

·         Perjuangan yang menyenangkan

·         Bagaikan malaikat menyampaikan wahyu

·         Bagaikan designer merancang dan membuat baju

·         Bagaikan dirigen mengatur irama lag

Sebelum membuat outline, jangan lupa mengumpulkan materi-materi yang mendukung. Bisa berupa kata-kata bijak, data statistik, teori, gambar, poin-poin penting, atau refleksi pribadi tergantung kebutuhan tulisan Anda.

Persiapan membuat outline

1.      Langkah pertama yang harus dilakukan untuk membuat outline adalah memilih topik.

2.       Entah tulisan Anda nantinya akan bersifat reflektif, persuasif, informatif, berangkat dari penelitian, atau kombinasi dari beberapa hal tadi

3.      Anda tetap harus memilih satu fokus untuk menjaga pikiran Anda tetap pada jalurnya. (Sumber: wikihow.com)

Contoh SINOPSIS BLOGGER INSPIRATIF

·         Sejak lama gaung literasi bergulir dan memang tak semudah membalik telapak tangan dalam prosesnya. Diperlukan niat dan konsisten yang kuat untuk dapat menaklukan tantangan menulis setiap hari

·          Pada kesempatan yang berbahagia ini, penulis ingin mengabadikan momen spesial saat mengikuti lomba blog PGRI dengan menyatukan kepingan artikel yang berserak selama satu bulan ini yang dimulai sejak tanggal 1-28 Februari 2021.

·         Buku ini berisi 28 kisah inspiratif yang ditulis dengan cinta dan ditulis berdasarkan pengalaman pribadi yang dapat menginspirasi pembaca. Jika kau ingin dikenal dunia maka menulislah. Tulislah kisahmu sendiri sebelum ditulis oleh orang lain. Jadilah guru mulia karena karya.

·         Ayo segera miliki bukunya. Baca sampai tuntas dan ambil manfaatnya. Salam blogger inspiratif.

Menulis buku Antologi

·         Bergabung dengan penulis lain dalam tulisan satu tema yang dibingkai

·         Bisa belajar lebih banyak dari penulis lain

·         Sebagai sarana agar berani membuat satu buku utuh dengan khas jenis tulisan masing-masing

·         Setidaknya menulis anologi jadi satu awal yang baik bagi penulis pemula

Deretan  prestasi yang diraih oleh ibu Aam Nurhasana :

  •         Masuk 10 besar  lomba blog hut AISEI
  •       Juara 1 lomba blog PGRI
  •       Naskah tembus ke penerbit mayor PT Andi  Offset Yogyakarta
  •       Menjadi editor
  •       Menjadi kurator
  •       Narasumber

Syarat yang dipenuhi untuk menjadi kurator adalah kita harus bisa mengajak peserta untuk membuat satu buku antologi (buku  bersama). Selain itu kita harus mampu berkomunikasi dengan baik dengan peserta, dari menampung  naskah dan administrasi

Sedangkan syarat menjadi editor:

1. Harus menguasai PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia)

2. Paham dengan fungsi tanda baca dan penggunaan huruf kapital.

Dari  pengalaman pernah gagal maka Bu Aam memberikan tips cara untuk memupuk semangat  yaitu dengan mencari sumber inspirator dan motivator. Cari seseorang yang bisa memotifasi, bisa teman, saudara atau orang lain.  Inspirator  bu Aam  adalah Omjay yang membuat  beliau  bisa jadi juara blog. Sedangkan motivator beliau adalah Bu Kanjeng. Bu Kanjeng memulai menulis buku sejak usia 50 tahun. BU Aam pasti bisa.

Kesimpulan:

  • Ketika mimpi dilatih dengan motivasi, maka akan lahir sebuah Inspirasi yang memikat hati.
  • Jadilah manusia yang menggerakan hati manusia lainnya.
  • Jadilah manusia yang bermanfaat untuk orang lain.
  • Setelah jadi penulis sukses, jangan sombong dan tetap rendah hati ya.
  • Ingat, di atas langit masih ada langit.

 

QUOTES

MENULISLAH AGAR HIDUPMU BERMAKNA, MENULISLAH AGAR HIDUPMU BERWARNA, MENULISLAH HARI INI AGAR ENGKAU DIKENANG ESOK HARI -AAM NURHASANA