Sabtu, 31 Juli 2021

Buku Mahkota Penulis, Buku Muara Tulisan

 



Resume ke      : 8

Gelombang      : 19

Tema               : Buku Mahkota Penulis, Buku Muara Tulisan

Narasumber     : Bpk. Tamrin Dahlan, S,. KM, M. Si.

Moderator       : Mr. Bams

Penulis             : Islamiyah

Imam Syafi’i

“Jika seseorang ingin melihat dunia, maka membacalah.

Tapi jika ingin dikenal maka menulislah”

Malam ini menginjak pertemuan ke delapan pelatihan menulis bersama Om Jay. Menulis tidak hanya sekedar menulis. Itulah sebenarnya yang diharapkan sebagai hasil akhir dari pelatihan menulis. Tetapi bagaimana tulisan itu bisa enak dibaca. Penyampaiannya runut sehingga mudah untuk dipahami. Tentu saja setelah dibuat tulisan tidak hanya dibiarkan berserakan di blog tetapi harus dikumpulkan dalam bentuk sebuah buku.

Kalau tulisan sudah menjadi sebuah buku, Bagaimana caranya untuk menerbitkannya? Apalagi sebagai penulis pemula seperti saya ini. Mengenal penerbit adalah pengetahuan yang sangatlah bermanfaat. Bersyukur saya bisa masuk ke dalam komunitas menulis ini yang setiap narasumber selalu memberikan materi yang luar biasa hebat. Disamping materinya tak kalah pentingnya juga pengalaman dan prestasi dari narasumber dalam bidang kepenulisan sungguh patut diacungkan jempol.

Sebagai narasumber pada pertemuan ke delapan ini adalah Bapak Tamrin Dahlan, S,. KM, M. Si. Dan Mr. Bams  bertindak sebagai moderator. Pertemuan kali ini berbeda dengan pertemuan – pertemuan sebelumnya dimana materi sudah dishare terlebih dahulu sebelum mulai pelatihan.  Narasumber berharap agar bisa lebih banyak diskusi.

Tepat pukul 19 lewat 4 menit Mr. Bams membuka pelatihan dengan menyapa para peserta pelatihan dengan hangatnya. Dengan disuruhnya kita tersenyum dulu ya memang saya langsung tersenyum agar saya tidak mengantuk. Jujur malam ini memang mata saya sulit untuk membuka  karena sejak siang memang rasanya mau tidur saja.  Tapi saya harus tetap kuat buka mata.

Membaca CV yang dishare oleh moderator ternyata Narasumber kita pada malam ini adalah seorang purnawirawan polisi yang telah berhasil menerbitkan 40 buku. sudah menulis hampir 3.000 artikel selama 11 tahun berkerja di medsos.  Bahkan beliau  berkecimpung dalam dunia penerbitan buku. Beliau adalah pemilik penerbit buku  yaitu  Penerbit Yayasan Pustaka Thamrin Dahlan yang disingkat denga YPTD. Beliau yang jebolan S1 FKM UI  serta  S2 Pasca Sarjana UI juga berprofesi sebagai  Dosen di D3 Akper Polri dan D3 Akper Palembang. Motto menulis beliau 3 Pena : Penasehat, Penakawan dan Penasaran.


Bagi yang tidak tahu  mungkin berpikir bahwa sulit untuk menerbitkan buku. Dahulu memang iya karena terbatasnya  penerbit. Yang ada hanya penerbit mayor.  Tetapi di era teknologi banyak sekali  kemudahan dalam menerbitkan buku. 

Jika punya banyak tulisan yang masih berserakan  segera dikumpulkan dan dikirim ke penerbit untuk  dijadi sebuah buku agar bisa dikenang nama kita di kemudian hari. Karena pada hakekatnya  buku adalah muara tulisan. Ada pepatah mengatakan “ Macan mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama. Alangkah indahnya kalau nama kita tercantum pada cover sebuah buku.

 


Sesungguhnya di muka bumi ini hanya  terdapat 2 pekerjaan peradaban  yaitu  Penulis/ jurnalis dan Pengajar / guru.   Guru dan penulis  disebut sebagai  profesi peradaban karena  pekerjaannya yang mulia yang memberikan pengabdiannya  untuk masa kini dan masa depan. Ada rekam  jejak dari pekerjaannya yang akan dikenang sepanjang masa.

Guru sebagai arsitek peradaban adalah guru  yang mendidik dan mengajar dengan hati. Guru harus menjadikan diri sebagai  tauladan yang baik. Guru yang mendidik dengan hati menjadikan profesi guru sebagai jalan menggapai ridhlo Ilahi.

Guru sebagai arsitek  peradaban adalah guru yang mampu merubah paradigma lebih berpikir krisits, terbuka dan terus berkembang untuk menjadi guru yang hebat. Guru yang apa adanya sudah tidak bisa lagi membanggakan diri. Karena Guru hebatlah yang  bisa diandalkan untuk memenuhi tuntutan zaman yang mengharuskan peningkatan dalam mutu pendidikan.

Alah  bisa karena biasa bukan berarti menulis itu butuh waktu yang lama untuk menjadikan bagian hidup. Kunci kesuksesan seorang pekerja peradaban adalah menulis. Untuk menulis  bukan mencari waktu luang tetapi menyediakan waktu luang 1 jam sehari untuk menulis.

Belakangan ini selalu menggema kata – kata literasi. Apakah arti literasi itu ? Literasi adalah istilah umum yang merujuk  kepada seperangkat kemampuan dan ketrampilan individu dalam membaca, menulis,  berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari – hari. Literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan berbahasa.

Dari Tulisan Menjadi Buku.Tulisan – tulisan itu ibarat air yang mengalir,  Tetes demi tetes  bergabung menjadi satu mengalir jauh mencari tempat yang rendah akhirnya bermuara di lautan itulah buku. Sejatinya buku adalah kumpulan tulisan nan terserak yang dikumpulkan  menjadi buku jadi Buku adalah muara tulisan. “Sesungguhnya muara dari menulis itu adalah buku. Karena, buku bersifat abadi dan menjadi alibi tak terbantahkan atas kehadiran seorang anak manuisa di  muka bumi ini”.


Semua orang bisa menulis. Ketika sesorang  bisa berbicara maka otomatis  bisa menulis.  Menulis sesungguhnya pekerjaan memindahkan apa yang diucapkan ke dalam peralatan tulis menulis.

Mengenal Kategori artikel / tulisan :

1.      Artikel Deskriptif

Hanya sebatas menggambarkan atau melaporkan dengan azaz 5W 1 H. Tidak memecahkan masalah.  Yang termasuk dalam kategori ini adalah reportase,  liputan atau  laporan.

2.      Artikel Eksploratif

Artikel jenis ini isinya adalah Menjelaskan, menerangkan dan mengupas permasalahan secara mendalam atau ilmiah. Objektive dan bertanggung jawab. Yang termasuk dalam kategori ini adalah Karya ilmiah (skripsi/ tesis/Disertasi/ jurnal) dan opini (Ipoleksosbudhankam)

3.      Fiksi

Pada jenis penulisan fiksi kita  memiliki Kebebasan  untuk menuangkan inspirasi dunia maya sebagai bagian tak terpisah dari seni.  Tulisan yang tergolong fiksi yaitu   puisi, novel, cerbung, cerpen, pantun.

Metode Menulis Praktis/ kiat jitu menulis  :

  •          Upayakan tidak meninggalkan tulisan, jangan biarkan tulisan terbengkala
            Tulislah sampai selesai.
  •          Hiraukan kesalahan ketik
  •          Ketika blank. Tinggalkan paragraph masuk ke paragraph baru
  •          Baca berulang – ulang pada proses editing
  •          Sebagai pemula cukup menulis satu paragraph
  •          Bersegera posting tulisan ke media sosial

Cara mudah untuk menulis adalah menulis pendek – pendek maksimal 9 kata dalam satu kalimat, pakailah bahasa seperti bertutur kata, mudah dimengerti / dipahami, runtut tidak menjelimet.

Apa yang ditulis ?

  •        Tulislah apa yang disuka
  •        Tulislah apa yang dipahami
  •        Tulislah tentang hobi
  •        Tulislah tentang pekerjaan
  •        Tulislah tentang lingkungan, pekerjaan dan teman
  •        Tulisa pa saja

Menulislah dengan hati maka tulisan itu akan menyentuh hati pembaca.

Motivasi, inspirasi dan kreasi adalah bunga – bunga menulis.

Dari mana inspirasi menulis ?

Inspirasi ada di sekitar kita. Inspirasi menulis bisa didapat dengan jalan : banyak membaca, mengikuti webinar, banyak berjalan, menelaah berita actual,menelisik berita viral, silaturahim,menyaksikan  fenomena alam, berkomunikasi, bahan ajar, suasana kelas dan lain – lain.

Motivasi menulis terhebat adalah  diri sendiri. Karena kita sendiri yang paling tahu apa tujuan kita menulis.

Sedangkan Kreasi adalah anugerah ketika semangat berbagi menggelegak di dada

Kapan waktu menulis ?

Untuk menulis kita bisa meluangkan waktu khusus,  bisa ngisi waktu senggang, ketika menunggu, pagi bakda subuh, sebelum tidur, tergantung kapan kita bisa menulis yang penting one day one posting.

Dimana meletakkan  tulisan ?

Kita bisa meletakkan tulisan di facebook, handphone, laptop, Personal Computer,kertas tulis note book.  Bersosial media hendaknya terlebih dahulu memiliki akun di beberapa web site.  Syarat utama membuat akun yaitu memiliki email. Dan jangan lupa simpan password agar tidak kesulitan ketika masuk ke website.

Kemana tulisan dishare ?

Setelah menjadi tulisan segera dishare bisa lewat website sekolah, kompasiana.com, terbitkan buku gratis.id, facebook, whats App, Email, Messenger dan Twiter.

Keajaiban 3 rahasia dunia jurnalistik.

1.      Ternyata setiap tulisan itu memiliki roh. Roh dalam artian tulisan hidup dengan syarat karya ketik disyiarkan ke media sosial. Ketika tulisan dibaca diberi komentar (terlepas tanggapan baik atau mencemooh) maka anda sudah berhasil menjadi penulis non buku harian.

2.      Biarlah tulisanmu itu  membela dirinya sendiri. Biarlah bukumu itu mengikuti takdirnya (Buya Hamka). Buku bukan orang terkenal sampai ke Pak Prabowo Subianto. Terbit buku Prabowo Presidenku.

3.      Surprise yang tak terduga. Mendapat kesempatan bicara di depan Presiden Jokowi.



Langkah awal menerbitkan buku di YPTD  yaitu dengan mengirim naskah buku ke email thamrindahlan@gmail.com.   Kemudian YPTD akan memproses pengusulan ISBN ke Perpustakaan Nasional.  Selanjutnya Proses editing , cover, layout. Terakhir  cetak buku maka terbit buku sebagai Mahokta seorang  Penulis. YPTD mampu menerbitkan buku 14 hari setelah naskah diterima.

Pada dasarnya semua naskah buku bisa mendapatkan ISBN. Paling tidak sesuai ketentuan UNESCO jumlah halaman 80.  Buku Orisinil karya sendiri .  YPTD memiliki standar Ukuran Buku A5, Font 12 TNR, spasi 1.5 margin 1.5;1;1:1.  halaman minimal 150

Rerata biaya cetak buku standard YPRD Rp. 50.000 per exp. Penulis memiliki master buku berupa soft copy buku sehingga bisa memperbanyak buku dimana saja.  Pada Prinsipnya YPTD adalah Yayasan non profit, mewakafkan diri membantu teman teman Penulis menerbitkan buku Ber ISBN.

Sistem pemasaran buku cetak berdasarkan pengalaman teman teman YPTD melalui jaringan komunitas via WAG atau sosial media lainnya. Bisa juga menggunakan jasa promosi lainnya. Salam Literasi.


Kuliah malam ini diakhiri dengan ungkapan dimana ada kemauan disana ada jalan.  Sekali lagi niatkan menulis untuk berbagi maka semua kebahgiaan akan kita miliki. Dan disambung dengan  pantun.

Apa beda kijang dan rusa

Dua duanya memiliki kuku

Semangat Guru  luar biasa

Sebentar lagi memiliki buku


Kalau ada jarum nan patah

Jangan disimpan didalam peti

Kalau ada kata nan salah

Jangan disimpan didalam hati


Kalau ada sumur diladang

Bolehlah kami menumpang mandi

Kalau kita berumur panjang

InshaAllah kita bersua lagi




1 komentar: