Selasa, 27 Juli 2021

Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie

 


Resume                :  Pelatihan Belajar Menulis PGRI

Angkatan             :  19

Pertemuan ke       :  VII

Tanggal                 :  26 Juli 2021

Tema                     : Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie

Narasumber         :  Raimundus Brian Prasetyawan, S. Pd.

Moderator            :  Aam Nurhasanah

Penulis                  :  Islamiyah

       Berpacu dengan waktu. Kuuntai sepatah dua patah kata dan menjadikannya sebuah tulisan. Scrool ke atas pada setiap pesan yang diunggah oleh narasumber untuk kutuliskan resumenya.  Meski dengan beberapa kendala yang membuatku tidak dapat menyelesaikan tulisan dengan lebih cepat. Namun dorongan niat tetap kusimpan rapat. Kan kujadikan sebagai tonggak bagi tujuanku mengikuti pelatihan menulis yaitu aku harus bisa menerbitkan karyaku.  

            Sebelum kuliah dimulai om Jay sang Guru Blogger Indonesia mengingatkan bahwa siapa yang fokus pasti akan lulus. Dengan tak lupa menuliskan motivasi “ Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi”.

            Selanjutnya Om Jay memberikan kesempatan kepada ibu Aam Nurhasanah sebagai moderator untuk melanjutkan jalannya perkuliahan. Sang moderator tak lupa mengingatkan kepada peserta pelatihan untuk membuat resume.

Malam ini sudah sampai pada pertemuan  ke 7.  Ibu Aam Nurhasanah menyemangati para peserta untuk tetap membuat resume meskipun tertunda. Pesrta  masih bisa mengumpulkan di pertemuan berikutnya agar tidak sampai mengulang kelas.

            Kemudian ibu Moderator memperkenalkan Narasumber malam ini adalah blogger muda milenial yang hebat. Beliau adalah bapak Raimundus Brian Setiawan, S. Pd.  Beliau juga lulusan pelatihan menulis bersama Om Jay ini, tepatnya alumni gelombang ke 4.

            Selanjutnya Moderator mempersilakan peserta untuk menyimak profil sang Guru Muda Milenial ini. Inilah profil narasumber  kita yang biasa dipanggil pak Brian.

PROFIL

Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd lahir di Jakarta, 30 Juni 1992. Kini tinggal di Bekasi dan berprofesi sebagai guru SD di Jakarta. Memulai aktivitas menulis ketika blog pertamanya (www.praszetyawan.com) dibuat pada 2009. Profilnya pernah dimuat dalam buku berjudul "Majors For The Future".

Riwayat Pendidikan

SD Strada Kampung Sawah (1998-2004)

SMP Strada Kampung Sawah (2004-2007)

SMA Pangudi Luhur II Servasius (2007-2010)

PGSD Unika Atma Jaya Jakarta (2010-2014)

Riwayat Pekerjaan

Guru SD Santo Mikael, Jakarta (2014-2015)

Guru SDN Sumur Batu 01 Pagi, Jakarta (2015-sekarang)

Puluhan tulisannya sudah dimuat di berbagai media cetak. Sebagian besar dimuat di  Tabloid Bola, Harian Bola, Tabloid Soccer. Ada juga yang dimuat di Harian Kompas, Kedaulatan Rakyat, Warta Kota, Media Indonesia, dan Majalah Hidup. 

            Di samping karya – karya tulis yang sudah bertebaran di media cetak, Guru blogger yang masih belia ini juga merupakan pendiri komunitas Cakrawala Blogger Guru Nasional (Lagerunal). Dan masih banyak lagi prestasi yang telah ditorehkan.

            Narasumber mengawali materinya dengan mengingatkan pada peserta bahwa syarat  lulus pelatihan ini adalah menerbitkan buku solo. Untuk menerbitkan buku pastilah harus ke penerbit. Bagaimana bisa menerbitkan buku dengan mudah ?  Tema yang akan disampaikan oleh Narasumber pada pertemuan ke 7 ini adalah “Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie”.

            Sebagai Penulis, terutama Penulis pemula biasanya akan berpikir untuk menerbitkan bukunya dan tidak tahu akan diterbitkan di penerbit apa. Karena sebagai penulis pemula untuk menembus penerbit mayor yang persyaratannya banyak dan berat biasanya menemui kendala.

            Sangat penting bagi penulis pemula untuk mulai menerbitkan bukunya di penerbit indie. Karena penerbit Inide akan cepat dan pasti menerbitkan buku. Jadi tidak butuh waktu yang terlalu lama sehingga bisa dijadikan motivasi untuk menulis buku lebih banyak lagi.

            Buku perdana yang diterbitkan dengan cepat dan mudah bukan hanya bisa dijadikan motivasi tetapi sekaligus sebagai apresiasi diri bagi keberhasilan kita dan merupakan  bukti nyata  dari pengalaman kita menimba ilmu di komunitas belajar menulis.  

Menerbitkan buku sekarang lebih mudah tidak seperti dulu karena sekarang sudah hadir penerbit indie. Dahulu kita hanya tahu bahwa  penerbit buku yang ada hanyalah penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo dan Elex Media.

Dikatakan mudah karena penerbit indie melayani penerbitan buku dengan mudah tanpa seleksi. Tahap seleksi inilah yang merupakan tantangan berat bagi peulis untuk bisa menembus penerbit mayor.

Ketika naskah sudah diterima penerbit mayor, proses penerbitannya butuh waktu yang lama. Namun dengan adanya penerbit indie penerbitan bisa mudah dan cepat dan naskah pasti diterbitkan.

Penerbit Indie inilah solusi bagi penulis pemula yang ingin memiliki buku karya sendiri. Meskipun harus keluar beaya untuk mendapat fasilitas pra cetak.

Narasumber berbagi pengalamannya bahwa beliau pernah punya keinginan menulis buku tentang tutorial blog  pada tahun 2004.  Tetapi beliau tidak punya mentor dan tidak punya referensi penerbitan. Sampai akhirnya dengan tidak sengaja beliau menemukan hashtag di Instagram tentang penerbit indie. Beliau Akhirnya memilih penerbit indie, karena merasa belum mampu untuk memenuhi tuntutan persyaratan untuk menerbitkan buku di penerbit mayor.

Pada bulan oktober 2020 beliau mengirim naskah buku pertama ke salah satu penerbit Indie. Perlu waktu 3 bulan untuk menunggu sampai buku terbit. Akhirnya pada akhir Januari 2020, buku pertama beliau terbit

Ini buku pertama beliau.


    Berdasar pengalaman pribadi itulah beliau berkecimpung di pelatihan menulis bersama Om Jay yang memasukkan materi mengenal penerbit indie pada kurikulumnya. Sehingga sekarang para peserta pelatihan menulis dapat dengan mudah menerbitkan karyanya.  Narasumber bersedia membantu untuk menjembatani penulis dengan penerbit rekanan beliau.

            Penerbit yang menjadi rekanan dari Narasumber yaitu Penerbit Gemala. Namun demikian pemilihan penerbit adalah hak penulis. Yang perlu penulis pahami adalah ketentuan dan penawaran  tiap penerbit itu berbeda- beda.

Berikut ini adalah ketentuan dan penawaran Penerbit Gemala rekanan Narasumber.


    Untuk editing, Penerbit Gemala melakukan edit ringan saja. Tidak mendalam. Jika ingin cetak ulang lagi, harus di penerbit yang sama. Jumlah minimal cetak yaitu 10 eksemplar. Diposter ada keterangan bahwa 300,000 itu untuk maksimal 130 halaman A5. Jika lebih dari itu akan kena biaya tambahan. 

    Yang tidak kalah penting adalah jangan memberi target kapan buku harus selesai terbit. Karena naskah harus mengantri untuk diproses. Proses penerbitan paling cepat 1 bulan. tergantung antrian cetak dan ISBN. 

    Sebelum terbit, penulis akan diberi naskah buku PDF (dengan watermark) untuk dicek KembaliNaskah buku harus disertai kelengkapan naskah yaitu: cover ( judul buku dan nama penulis saja), Prakata, daftar isi (tanpa nomor halaman), profil penulis, sinopsis (3 paragraf. Masing-masing paragraf 3 kalimat)

Prakata wajib ada dan ditulis oleh penulis sendiri. Sedangkan  kata pengantar ditulis oleh orang lain dan tidak wajib ada. Biasanya peserta belajar menulis minta kata pengantar ke Om Jay.

Selain paket penerbitan 300.000 ada juga  paket penerbitan GRATIS, jika dari awal sudah berniat mencetak lebih dari 40 eksemplar jadi penulis tidak perlu membayar 300.000. Yang dibayar hanya biaya cetak saja. Dan tidak ada ketentuan terkait minimal jumlah halaman.

Banyak buku solo karya penulis pada pelatihan ini yang sudah diterbitkan  dan  sudah berada di galeri penerbit rekanan pak Brian.

Beruntung sekali penulis pemula di grup ini sudah dikenalkan dengan penerbit indie. Dengan mengenal berbagai penerbit indie dari komunitas latihan menulis ini semakin termotivasi  hati kita untuk bisa menerbitkan buku solo karya kita sendiri.

“ Membacalah  Anda akan mengenal dunia lebih dekat.

Menulislah Anda akan dikenal  dekat oleh dunia “ (Madi Ar-Ranim)


 Butuh bantuan menerbitkan buku?

1 komentar: