Sri
Nyonyah di Kota Pisang
Buah pisang adalah buah kesukaan suamiku dan anak sulungku. Terutama pisang cavendis yang cantik tampak hijau kekuningan dan menyegarkan. Buah pisang merupakan buah sumber serat, Vutamin A, vitamin B dan vit C. Tetapi sayang sekali aku tidak menyukainya.
Bicara tentang pisang aku punya ceritanya kenapa aku sekarang tidak suka pisang. Ketika aku masih kanak – kanak di rumahku banyak seklai pohon pisang. Baik di pekarangan belakang rumah ataupun di kebon. Maklum saja aku berasal dari daerah yang disebut sebagai kota pisang yaitu banyuwangi. Tetapj semenjak mewabahnya hama virus sekitar tahun 2003 yang mematikan banyak pohon pisang terutama pisang kepok, maka pohon pisang sudah jarang lagi terlihat. Pohon pisang yang diserang hama virus daunnya mengering seperti terbakar kemudian lama kelamaan akan mati. Sekarang nama Banyuwangi sebgai kota pisang sudah tidak terdengar lagi gaungnya. Namun demikian sekarang masih terkenal dengan pisang sale nya.
Aku masih terkenang pada masa kanak – kanakku. Kalau bermain bersama teman, kami tidak menggunakan nama asli tetapi memakai nama pisang dan aku selalu dijuluki pisang sri nyonyah. Pisang sri nyonyah itu bentuknya kurus panjang, warnanya hijau pucat. Karena tubunku yang tinggi kurus dan kulitku putih seperti kulit orang tionghoa sehingga temanku memanggilku sri nyonyah.
Pada saat itu orang tuaku selalu menyiapkan satu tundun pisang kepok di rumah. Bukan pisang yang mateng yang disipkan tetapi pisang yang sudah tua sehingga matengnya tidak bersamaan. Ketika pisang sudah menguning di tandannya langsung aku makan , dan kalau sudah terlalu mateng tetapi belum bisa aku habiskan pisang dijemur di atas atap rumah orang tuaku. Pada saat pisang sudah agak kering aku naik di teras rumah nenkku untuk mengambil pisang sale itu (pisang mateng yanag sudah dijemur). Kalau ditau oleh mak Isah nenekku pasti beliau akan beteriak ”byeng turun, nanti jatuh biar emak yang akan ambilkan”. Tapi aku tidak perduli yang penting aku makan pisang. Beberapa hari kemudian nyiru tempat jemurnya sudah kosong. Byeng adalah sebutan untuk anak perempuan suku osing. Suku osing adalah suku asli Banyuwangi. Aku adalah asli suku osing, bisa juga disebut BA alias banyuwangi asli.
Aku
tidak ingat sejak kapan tepatnya aku mulai tidak menyukai buah pisang. Mungkin karena
sejak kecil sudah terlalu banyak makan pisang dan terlalu banyak lihat buah
pisang sehingga sekarang aku tidak suka makan buah pisang. Kini aku tinggal di rantau
yaitu di pulau Lombok yang salah satu makanan khasnya adalah sayur ares atau
sayur yang dibuat dari pohon pisang kepok. Meskipun aku tidak suka buahnya
tetapi sayur ares adalah makanan favoritku. Selain makanan favorit masih ada
lagi yang aku suka tentang pisang. “Ba na na….ba ba nana..”.itulah yang selalu
diucapkan oleh makhluk kecil berbentuk pisang yang bergerombol di sekitar Gru,
apakah itu ? Cerita Film Despicable me. Aku pernah menontonnya bersama anak
anakku. Dan aku menyukainya meskipun aku sudah lupa jalan ceritanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar